BANDUNG – Sebanyak 20 desa yang tersebar di 8 kecamatan Kabupaten Bandung sesuai dengan hasil verifikasi jajaran Dispakan (Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan) kini masuk dalam kategori rawan pangan.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bandung Marlan mengatakan. 20 desa yang rawan pangan itu di Kecamatan Ibun, Kertasari, Pacet, Ciparay, Cimaung, Pangalengan, Ciwidey, dan juga Pasirjambu.
“Dengan melihat beberapa indikator penilaian. Sebetulnya, rawan pangan itu bukan tidak ada sama sekali bahan pokok. Tetapi lebih banyak menurunnya daya beli terhadap kebutuhan pokok,” ungkap Marlan.
Penyebabnya, lanjut Marlan, karena kondisi inflasi saat ini. Sehingga, pemerintah daerah berharap dengan adanya penyaluran bantuan berupa cadangan pangan beras kebutuhan pokok masyarakat terpenuhi.
“Ini juga tidak berhenti karena ada bantuan-bantuan lainnya, baik yang disiapkan Dispakan juga dinas lainnya. Seperti yang dilaksanakan Disperindag yang menggelar operasi pasar murah bersubsidi,” tuturnya.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bandung itu berharap bantuan tersebut dapat betul-betul bermanfaat bagi masyarakat. Yang sebelumnya tak menerima bantuan dari pemerintah imbas dari inflasi.
“Banyak program bantuan pemerintah dalam rangka menanggulangi inflasi. Di antaranya, untuk pengemudi angkot, dapat bantuan setiap bulan 35 liter untuk selama 3 bulan dan bantuan sosial lainnya,” tutur Marlan.
