12 SMA se Sumedang Beradu Argumen Dalam Lomba Debat Bahasa Indonesia

INISUMEDANG.COM – Sebanyak 12 Sekolah menengah atas (SMA) se Kabupaten Sumedang mengikuti Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) tingkat SMA se Kabupaten Sumedang yang digagas oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia SMA Sumedang di SMAN 1 Cimalaka, Sabtu (28/10/2023).

Ketua Pelaksana Jajang Kusnadi S.Pd mengatakan Pelaksana Lomba Debat Bahasa Indonesia tingkat SMA se Kabupaten Sumedang tahun 2023, digagas oleh MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) Bahasa Indonesia SMA Kab Sumedang, dalam rangka bulan bahasa dan memperingati Hari Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober.

“Seluruh peserta ada 12 SMA, baik negeri maupun swasta di Kabupaten Sumedang. Diantaranya 3 SMA Swasta dan 9 SMA Negeri. Setiap sekolah ada yang mengirimkan 1 Regu, 2, dan 3 Regu. Jika ditotalkan, semuanya ada 25 Regu/tim,” ujarnya.

Ini Baca Juga :  Parah, Jalan di Tengah Kawasan Perkotaan Jatinangor Sumedang Dibiarkan Rusak

Sistem dalam debat ini yakni sistem gugur, sehingga peserta yang dianggap tidak masuk kriteria penilaian maka langsung gugur.

“Kegiatan ini dalam rangka memperingati bulan bahasa dan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober. Juga sebagai program kerja MGMP SMA Bahasa Indonesia Kab Sumedang. Mudah-mudahan acara ini berjalan dengan lancar dan sukses,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua MGMP Bahasa Indonesia SMA Kab Sumedang, Atet Yeyen Tahyana mengatakan tema kegiatan ini meningkatkan kemampuan daya bernalar atau kemampuan berargumen berpikir kritis pada siswa. Sebagaimana amanah di kurikulum Merdeka Belajar setiap siswa menjadi aktor dalam setiap kegiatan di sekolah.

“Iya kami ucapkan terimakasih kepada peserta yang telah berpartisipasi. Diantaranya Ada 3 SMA swasta yakni SMA PGRI Parakanmuncang, SMA IT Insan Sejahtera, SMA Al Aqsha Cibeusi. Dan 9 SMA Negeri, diantaranya SMAN 2 Sumedang, SMAN 1 Sumedang, SMAN Jatinunggal, SMAN 1 Cimalaka, SMAN 3 Sumedang, SMAN Situraja, SMAN Cimanggung, SMAN Rancakalong, SMAN Tanjungkerta, dan SMAN 2 Cimalaka,” ujarnya.

Ini Baca Juga :  ANBK Sekolah Dasar 2022 di Sumedang Masih Terkendala Sarana Prasarana

Menurut Atet, ada 6 sekolah SMA Negeri tidak bisa mengikuti karena ada kegiatan di sekolahnya. Meski demikian pihaknya mengapresiasi partisipasi SMA yang mengikuti karena ini program MGMP Bahasa Indonesia yang melahirkan bibit bibit siswa yang kritis dan mampu bernalar kreatif.

“Anak-anak harus memperhatikan tata cara bicara, kemampuan publik speaking, kelogisan berargumen, dan berpikir kritis. Anak-anak juga harus memperhatikan waktu dan kesesuaian logis dengan mosi yang dibawakan panitia. Harapan kita kegiatan ini ingin mengoptimalkan bahwa siswa sebagai pemimpin pelajaran harus berpikir kritis dan bernalar kreatif,” ujarnya.

Ini Baca Juga :  Ahli Waris PAM TPS Desa Ganjaresik Sumedang Terima Santunan Rp 42 Juta

Harapan terakhir, dengan ajang lomba ini bisa melahirkan para siswa yang Mahir dalam berargumen dan berpikir kritis, dan bisa mewakili peserta didik SMA Kabupaten Sumedang untuk bisa mengikuti lomba ke tingkat selanjutnya.

“Semoga acara berjalan sukses tanpa ekses dan semoga lahir bibit bibit baru siswa yang memiliki kemampuan berbicara dan berargumen yang handal,” ujarnya.

Seperti diketahui, dalam kegiatan itu juri yang dihadirkan yakni tiga orang, terdiri dari Nana Sutisna Kepsek SMAN 21 Garut, Sri Anggraeni dari SMAN 1 Sumedang dan Atet Yeyen dari SMAN Rancakalong.