Wujudkan Bandung Agamis, Kampung Al-Qur’an Hingga Program Serbu Dihadirkan

Bandung Agamis
Wujudkan Bandung Agamis, Kampung Al-Qur'an Hingga Program Serbu Dihadirkan

BANDUNG – Untuk mewujudkan Bandung Agamis berbagai upaya dihadirkan. Seperti Kampung Alquran, Cinta Labil (Cinta balita, lansia, disabilitas), Gerakan sodakoh sehari seribu (Gesoseri), Sodakoh dari Seribu (Serbu) di Kecamatan Bandung Kidul.

Camat Bandung Kidul Budhi Rukmana mengatakan, di wilayahnya masih banyak masyarakat menengah ke bawah yang memerlukan bantuan. Dari sanalah ia bersama jajaran meluncurkan berbagai program untuk membantu sebagai wujud dari Bandung Agamis.

“Mereka butuh perhatian kita semua, kita Gerakan sodakoh sehari seribu (Gesoseri) di kelurahan Kujangsari, sedekah sehari seribu di kelurahan Wates lingkup PKK,” kata Camat Bandung Kidul itu dalam keterangannya kepada wartawan.

Ini Baca Juga :  Polresta Bandung Tangkap 25 Pelaku Kasus Narkotika

Selain itu, Kecamatan Bandung Kidul juga baru saja meluncurkan program Cinta Labil (Cinta balita, lansia, disabilitas). 

Media Shodaqoh

Program Cinta Labil dibuat sebagai media ber-shodaqoh bagi para ASN & non-ASN yang hasilnya akan disalurkan kepada para orang tua, balita untuk menunjang gizi anak agar terhindar dari potensi stunting.

Serta kepada para lansia yang memiliki keterbatasan ekonomi, dan juga kepada para penyandang disabilitas.

“Ini hadir kecintaan kami para ASN dan Non ASN kepada mereka. Kita butuh dana, uangnya dari ASN dan Non ASN Kecamatan memberikan sodakoh kepada mereka. Kita prioritaskan bagi mereka yang di luar DTKS,” katanya.

Ini Baca Juga :  Gempar! Bayi Laki-laki Ditemukan di Tumpukan Sampah Pinggir Sungai Citarum

Budhi berharap, kebiasaan bersodakoh ini dapat meluas dan diterapkan setiap hari di lingkungan masyarakat.

“Harapannya kita peduli kepada masyarakat, mengajak stakeholder yang lain yang memiliki kelebihan rezeki untuk membentu masyarakat kurang mampu,” ujarnya.

Di Kecamatan Bandung Kidul juga telah dibentuk kampung Alquran di Kelurahan Kujangsari. 

Lurah Kujangsari Yunika Wihastini mengatakan pembentukan Kampung Al-Qur’an. Didasari oleh masih banyak masyarakat yang kurang Lancar atau bahkan Buta Huruf Alquran.

“Masyarakat kurang paham isi Alquran sebagai pedoman hidup. Bahkan ada masyarakat pola pikir pendek banyak terlilit hutang bunuh diri. Kita bentuk untuk menangani masalah tersebut. Kalau paham Alquran, hidup lebih baik,” tuturnya.

Ini Baca Juga :  Dekatkan Diri dengan Warga, TNI-Polri Bantu Bersih-bersih Lingkungan di Baleendah

Kampung Alquran ini juga bertujuan untuk mengurangi tingkat buta huruf Alquran. Kampung ini dibentuk sejak tahun 2021 dan dialkukan peresmian pada Desember 2021. 

“Gurunya relawan dan warga. Tempat mengajinya pun di rumah warga setiap hari terus berjalan. Tahun 2021 kita launching di RW 6 Kujangsari,” ungkapnya.

Dia menyebut dengan adanya Kampung Alquran ini diharapkan masyarakat mendapatkan banyak hal positif seperti memperkuat tali silaturahmi, saling berbagi ilmu agama.

“Semoga dengan adanya Kampung ini masyakarat dapat lebih memahami dan mengamalkan nilai-nilai Alquran pada kehidupannya,” ujar dia.