INISUMEDANG.COM – Para pelaku usaha di Sumedang menyayangkan banyaknya kegiatan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang dalam hal ini Dinas Instansi digelar di luar Daerah, ditengah terpuruknya para pelaku usaha wisata dan hotel di Sumedang akibat pandemi Covid-19.
Seperti dikatakan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) H Nana Mulyana bahwa, saat ini para pelaku usaha, baik pelaku usaha wisata, restoran dan
hotel di Sumedang mengalami keterpurukan karena tingkat pengunjung turun drastis dampak pandemi Covid-19.
Disisi lain, sambung Nana, banyak Dinas Instansi dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang yang melaksanakan kegiatan digelar di luar Daerah seperti Pangandaran dan kota lainnya.
“Di Sumedang ini, banyak sekali tempat wisata hingga hotel bintang 4 yang cukup memadai untuk dilakukan kegiatan, apalagi hanya sekedar kegiatan rapat atau peningkatan kapasitas ASN Sumedang. Kenapa harus dilakukan di luar Daerah, seperti Pangandaran misalnya,” ujar Owner Objek Wisata Kampung Karuhun itu, Jumat (10/12/2021).
Padahal jika kegiatan berjudul peningkatan kapasitas ASN ini dilakukan di Sumedang, kata Nana, tentunya akan membawa manfaat bagi masyarakat Sumedang sendiri. Karena dipastikan perputaran uang yang dikeluarkan untuk membiayai kegiatan itu akan terjadi di Sumedang.
“Kalau sekarang kan kegiatan dilakukan di luar Daerah, otomatis uang yang dikeluarkan Pemda Sumedang untuk membiayai kegiatan itu akan beredar ke daerah lain, yang tentunya akan menguntungkan Daerah yang dikunjungi. Disisi lain kita di Sumedang tengah terpuruk,” ucap Nana.
Lebih lanjut Nana menuturkan, sebelumnya pihaknya pernah mengusulkan adanya Cross-Selling ke Pemda Sumedang. Namun, solusi itu tidak disambut baik oleh Pemda.
“Jalannya padahal sudah disiapkan, seperti halnya Garut dan Jogja. Mereka akan saling berkunjung secara bergantian, jika Garut melaksanakan kegiatan di Jogjakarta, maka nantinya akan ada kegiatan balasan dari Jogja yang dilaksanakan di Garut. Dengan cara seperti itu, maka anggaran akan terserap dan Penghasilan Asli Daerah (PAD) pun akan didapatkan. Namun sekali lagi gagasan itu tidak disambut baik,” tutur Nana.
Kendati demikian, pihaknya berharap agar segala kegiatan dapat dilakukan di Sumedang. Sehingga perputaran uang yang dikeluarkan Pemda akan berputar di Sumedang juga.
“Coba kalau seperti itu, uang akan berputar di Sumedang, dirasakan oleh masyarakat dan menghasilkan PAD yang masuk ke Pemda Sumedang,” tandasnya.