INISUMEDANG.COM – Puncak Manik yang berada di Désa Cilangkap Kecamatan Buahdua Kabupatén Sumedang. Tepatnya ada dibawah kaki Gunung Tampomas dengan jarak dari Desa Cilangkap menjadi tempat wisata budaya bagi masyarakat.
Iim Gandawijaya (41) yang mengaku sebagai keturunan langsung dari leluhur Eyang Singasakti putra dari Nyi mas Lara Santang adik dari Prabu Kian Santang dan asli lahir di Dusun Puncak Manik mengatakan. Puncak manik sejak dari dulu selalu banyak dikunjungi masyarakat dari berbagai daerah.
“Puncak Manik selalu saja dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai daerah, mulai Indramayu, Karawang, dan daerah yang lainnya. Apalagi ketika di bulan Mulud, yang datang ke Puncak Manik mencapai ratusan orang,” kata Iim kepada IniSumedang.Com beberapa waktu lalu.
Pengunjung yang datang, Ungkap Iim, berbagai kepentingan, ada yang ketika musim tanam padi selalu berdoa ketempat Puncak Manik. Selain itu juga, tidak sedikit juga orang yang melakukan ritual sampai berbulan bulan.
“Apa kepentingan dari para pengunjung itu hak mereka, kami di sini menjaga dan melestarikan warisan leluhur baik itu cagar budayanya ataupun lingkungannya agar tetap lestari dan bersih,” tuturnya.
Kendati demikian, ujar Iim, tak sedikit pula kejadian yang membuat bulu kuduk bergidik. Dari mulai adanya panampakan harimau ketika bersemedi, lalu, dengan mengundang leluhur ke obyek (seseorang) sehingga obyek tersebut bisa berinteraksi dan kejadian menyeramkan lainnya.
“Pengunjung yang terbanyak itu dari Indramayu, mereka, kalau mau ada acara apapun. Sebelumnya selalu datang ke Puncak Manik, baik itu akan hajatan, sampai ke pola musim tanam padi. Hal ini, bagi kami sebagai warga pribumi, menjadi satu kebanggaan. Di daerah kami memiliki tempat sejarah adat dan wisata budaya di Puncak Manik situs Arca yang berusia ratusan tahun,” tandasnya.
