INISUMEDANG.COM – Pelaksanaan jambore ranting (Jamran) terpadu tingkat kecamatan Pamulihan yang digelar Selasa (6/9) sampai Kamis (8/9) sukses digelar. Panitia Jamran dan Pengurus Kwarcab Gerakan Pramuka Sumedang mengapresiasi lokasi Jamran yang digelar di Wisata Alam Pangjugjugan Kecamatan Pamulihan yang sudah layak dan refresentatif. Namun, ada beberapa masukan yang harus dibenahi pengelola.
Sebagaimana dikatakan Ketua Harian Kwarcab Gerakan Pramuka Sumedang, H. Dedi Charis yang mengaku bangga atas terlaksananya Jamran di Kabupaten Sumedang khususnya di Kecamatan Pamulihan.
“Kami apresiasi pelaksanaan Jamran se-Kabupaten Sumedang ini memang marak terlaksana termasuk di Pamulihan. Dimana pelaksanaan di bumi perkemahan Wisata Alam Pangjugjugan Pamulihan perdana digelar. Ini adalah salah satu Kwaran yang dianggap sukses dalam pelaksanaannya. Saya ditugaskan Kak Erwan selaku ketua untuk menutup acara ini,” ujarnya.
Kesuksesan itu, lanjut Dedi terlihat dari kekompakan Mabiran, unsur Mabiran, anak-anak Pramuka, panitia dan pengelola. Serta kreasi seni yang ditampilkan. Kedepan, Kwaran Pamulihan akan memiliki Buper sendiri yang berada di wilayah kecamatan Pamulihan yakni di Pangjugjugan.
Syarat Wisata Alam Pangjugjugan Pamulihan Jadi Lokasi Gerakan Pramuka
“Jadi kalau wilayah Cimanggung dan Jatinangor termasuk Sukasari itu punya Buper Kiarapayung, apa salahnya di Pamulihan juga ada Buper yang khusus untuk acara Jamran. Kedepan mungkin acara Raimuna Kabupaten digelar di sini jika sarana dan prasarana nya sudah memadai,” ujarnya.
Yang dimaksud sarana penunjang itu, lanjut Charis yakni lapangan upacara yang luas, lahan parkir yang terpusat, dan WC/ toilet yang ditempatkan di setiap titik lokasi tenda peserta. Jangan sampai WC nya berada jauh dengan tempat kemah. Termasuk sarana penunjang lain seperti akses air bersih dan penyediaan tong sampah.
Sementara itu, pengelola wisata alam Pangjugjugan, Gausul Anam mengatakan siap melaksanakan perubahan dan renovasi guna mendukung pelaksanaan Jamran dan acara acara ke Pramukaan. Seperti memang lapangan upacara, tempat parkir dan toilet belum sebanyak dan seluas seperti permintaan panitia Jamran.
“Kami memang tengah berbenah diri terutama dalam hal sarana serta prasarana. 2 tahun pandemi, memang memutus mata rantai perekonomian terutama pengelola wisata. Namun, berkat adanya masukan ini, jelas akan menjadi pertimbangan kami kedepan untuk melakukan pembenahan,” katanya