Berita  

Waspada, Penipuan Berkedok COD Marak Terjadi, Simak Cara Menghindarinya

cod

INISUMEDANG.COM – Di zaman serba modern ini, belanja online memang menyenangkan. Bahkan bisa menghemat waktu dan biaya. Tetapi bagaimana kalau kamu tidak belanja online apapun, tiba-tiba dapat kiriman paket dari kurir? Dan harus dibayar dengan sistem COD (Cash On Delivery). Waspada, Inilah modus penipuan yang sedang marak, pengiriman paket palsu dengan sistem bayar di tempat (cash on delivery/COD). Maupun kiriman paket fiktif dari luar negeri kerap menimpa masyarakat Indonesia khususnya warga Sumedang.

Tujuannya apalagi kalau bukan meminta dibayar atau ditransfer sejumlah uang. Biasanya dengan nominal cukup besar, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

Seperti Mardiana misalnya, seorang guru ini mengaku tertipu sistem belanja online dengan metode pembayaran COD. Padahal dirinya tidak memesan barang apapun, namun ada kiriman paket dari kurir yang meminta dibayar. Anehnya, pihak kurir tidak menelepon si pemesan sebagai mana kurir resmi pada umumnya.

Oknum Kurir

Lebih parah lagi, oknum kurir penipu itu sengaja mengirimkan barang ke anggota keluarga lain dan anehnya tahu jika si pemesan sedang tidak ada di rumah.

Ini Baca Juga :  Kini Karya Lukisan Dari Media Kanvas Ada di Situraja

“Awalnya saya kaget menerima pesan kiriman dari JNE. Kurirnya langsung mengirimkan ke ibu mertua saya. Karena tak curiga bahwa anaknya memang kerap memesan belanja online, ibu saya langsung membayarnya seharga ratusan ribu rupiah. Ketika saya pulang, saya kaget karena tidak memesan apapun,” ujar pria asal Tanjungsari Sumedang ini.

Dia kemudian mengecek ke histori belanja baik di shoope maupun di Lazada. Namun, tidak pernah ada ulasan belanja. Begitu pun ketika dicek nomor resi belanja di JNE, ternyata resinya palsu alias tidak bisa dilacak.

“Ketika saya ngbrol dengan tetangga, sudah banyak korban dari penipuan tersebut. Jadi, harus ekstra waspada, kalau bisa anggota keluarga yang memesan, ditelpon terlebih dahulu jangan asal bayar saja,” ujarnya.

Lalu, seperti apakah modus penipuan itu, begini modus penipuan COD belanja online yang dirangkum dari berbagai sumber:

  1. Kurir (kurir palsu atau resmi) datang mengirim paket
  2. Kurir mengaku paket dipesan salah satu anggota keluarga
  3. Kurir bilang paket dipesan dengan pembayaran COD
  4. Anggota keluarga yang menerima paket percaya dan membayar sejumlah yang diminta kurir
  5. Pas dibuka, paket tersebut palsu dan berisi koran, kertas, atau barang tidak berguna lainnya.
Ini Baca Juga :  Polri Peduli, Polsek Ciparay Wakafkan 100 Al-quran di Ponpes Muaraendah

Tips Menghindari Penipuan COD

Berikut tips menghindari penipuan COD termasuk bila kasusnya tidak memesan apapun, tetapi mendapat kiriman paket:

  1. Periksa nama dan nomor telepon di paket
    Biasanya kalau mendapat kiriman paket belanja online, jarang sekali memeriksa resi yang menempel di paket. Mulai sekarang, cek terlebih dahulu. Cek nama, alamat, dan nomor teleponmu. Jika ada kejanggalan, misalnya nama tidak sesuai, ini patut dicurigai. Periksa juga nama atau nomor telepon pengirim.
  2. Konfirmasi ke anggota keluarga
    Dalam hal ini, seluruh anggota keluarga harus paham. Kalau ada paket apapun yang datang, dan meminta sejumlah uang atau sistem COD, harus saling konfirmasi agar terhindar dari penipuan.  
    Begitupun jika ada anggota keluarga di rumah yang belanja online. Harus saling memberitahu satu sama lain, bahwa ada pemesanan barang dengan sistem pembayaran di awal atau COD, sehingga tidak terjadi miskomunikasi.
  3. Berani menolak dan kembalikan barang
    Jika ada kejanggalan pada identitas di paket, sudah konfirmasi bahwa tidak ada pembelian online, maka harus berani menolak. Katakan tidak untuk menerima paket, apalagi memberi uang. Kembalikan barang dengan sopan, kecuali bila kurir memaksa, kamu bisa mengambil tindakan melapor ke perusahaan jasa pengiriman maupun pihak berwajib atau polisi.
  4. Gunakan pembayaran di awal
    Belanja online dengan metode pembayaran di awal, seperti terhubung dompet digital lebih disarankan ketimbang COD. Ini agar memudahkanmu mengembalikan barang yang tidak sesuai dengan pesanan.
  5. Pilih situs belanja online besar dan terpercaya
    Situs belanja online atau e-commerce besar umumnya punya sistem keamanan berlapis atau lebih canggih. Mulai dari keamanan data konsumen, pembayaran, pengiriman, sampai selektif dalam menyaring mitra atau toko online.
  6. Buang bungkus paket dengan benar
    Kardus atau bungkus paket tertera resi yang berisi data pribadi penerima, seperti nama, nomor telepon, dan alamat lengkap. Kalau membuangnya dengan data yang masih melebak, bisa disalahgunakan oknum untuk penipuan COD. Buang bungkus paket dengan cara merobek atau menggunting hingga menjadi bagian kecil atau tidak dapat dibaca lagi.