Berita  

Warga Desa Pamekaran Sumedang Was-was Terjadi Longsor Susulan

INISUMEDANG.COM – Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi belakangan ini, menyisakan pilu bagi sejumlah warga Desa Pamekaran Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang. Pasalnya, ada tiga titik di wilayah Desa Pamekaran yang sempat mengalami longsor yang hingga kini masih berpotensi terjadi longsor susulan dan mengancam sejumlah rumah warga.

Kaur Pemerintah Desa Pamekaran Robby Wahyudin mengatakan. Peristiwa tanah longsor yang pertama, terjadi Dusun 1 Cikondang, dan yang kedua di Dusun 2 Cikoneng.

“Warga merasa terancam, dan takut terjadi longsor susulan, dan kini minta segera direlokasi ketempat yang lebih aman. Terlebih kondisi hujan saat ini masih cukup tinggi,” ujar Robby di ruang kerjanya, Rabu (18/5/2022).

Ini Baca Juga :  Anggota Polresta Bandung Ikut Sumbang Medali Emas di Sea Games Vietnam

Sementara titik longsor ketiga, lanjut dia, terjadi di wilayah berbatasan antara dusun satu dan dusun dua tepatnya blok Rancapadang. Dimana puluhan hektar sawah rusak berat karena tanah longsor menutup aliran Sungai Cipongkor. Sehingga menyebabkan air sungai meluap ke lahan pesawahan tersebut.

“Di Dusun Cikondang, tanah longsor sepanjang 20 meter dengan kedalaman tebing sekitar 15 meter, tepat di tengah pemukiman warga yang posisinya bertahap-tahap. Diawali longsor di pemukiman paling atas, hingga menyeret ke pemukiman di bawahnya,” sebutnya.

Ini Baca Juga :  Banyak Pelanggaran di Pelaksanaan UTBK Gelombang 1, Berikut Rinciannya

Sehingga, kata dia, sedikitnya 6 rumah yang kondisinya nyaris hayut terbawa arus longsor jika memang benar terjadi adanya longsor susulan.

Sedangkan tanah longsor di Dusun dua Cikoneng, tambah Robby, merobohkan Tembok Penahan Tebing (TPT), dan satu rumah terancam hayut karena posisinya sudah berada di bibir tanah longsor. Sehingga terpaksa pemilik rumah diungsikan ke tempat yang lebih aman.

“Bencana longsor tersebut sudah dilaporkan kepada pemerintah terkait, namun sejauh ini baru ada bantuan terpal saja. Sementara untuk kerugian masyarakat belum bisa dipastikan,” katanya.