INISUMEDANG.COM – Sebanyak 4 RW di Desa Jatiroke Kecamatan Jatinangor meminta kejelasan kepada pengembang Perumahan Senopati Jatinangor Hill, dibawah PT TMM terkait dampak pembangunan perumahan di daerah mereka. Sejatinya, perumahan itu akan dibangun di Kaki Gunung Geulis Desa Jatiroke seluas 5 Hektare dengan rencana jumlah rumah 450 unit.
Salah seorang warga yang juga Ketua LPM Desa Jatiroke Asep Wawan mengatakan, secara prinsip warga tidak menolak justru mendukung adanya investor yang datang ke wilayah mereka asalkan dampak mengenai lingkungan diperhatikan oleh pengembang. Jangan sampai, kata dia diamini warga lainnya, seperti yang sudah-sudah pembangunan perumahan berdampak pada lingkungan.
“Keinginan beberapa warga yang pertama jelas mengenai dampak longsor dan banjir. Kami meminta di Tebing yang dibawahnya ada pemukiman warga agar dibangun TPT, dibuatkan gorong-gorong atau saluran drainase yang bagus. Warga juga meminta agar dibuatkan bronjong atau penahan longsor, dan jalan diperbaiki,” ujarnya usai menghadiri pertemuan dengan pengembang di Aula Desa Jatiroke, Jumat (20/10).
Untuk mengantisipasi banjir bandang, dan kekeringan air saat musim kemarau, perwakilan warga juga meminta dibuatkan embung air agar menahan air supaya tidak langsung jatuh ke daerah bawah. Juga warga meminta jam operasional alat berat mulai dari jam 8 sampai jam 4 sore.
“Jangan sampai melebihi jam operasional, karena warga kami banyak yang karyawan pabrik, disaat pulang ship malam mereka butuh tidur siang,” ujarnya.
Hal senada dikatakan ketua RW 02 Cucu yang meminta warga perumahan dibuatkan pemakamanan khusus untuk warga yang meninggal dunia. Sebab, makam yang ada hanya untuk warga Desa Jatiroke. Artinya, warga pendatang memiliki lahan pemakaman khusus untuk kepentingan warga perumahan sendiri.
