Wabup Fajar Aldila Tegaskan Komitmen Sumedang Perangi Rokok Ilegal: “Kami Gempur Habis!”

Foto: Wakil Bupati Sumedang M. Fajar Aldila

SUMEDANG – Wakil Bupati Sumedang, Fajar Aldila, menegaskan komitmen kuat pemerintah daerah dalam memberantas peredaran rokok ilegal yang masih marak di berbagai wilayah Sumedang.

Fenomena maraknya rokok ilegal ini dinilai tidak hanya merugikan negara, tetapi juga mengancam kesehatan masyarakat serta mengancam kesejahteraan petani tembakau lokal, tak terkecuali para petani tembakau di Sumedang.

Ditemui seusai kegiatan di Gedung Serba Guna Pangeran Aria Suriatmadja, Universitas Winaya Mukti, Tanjungsari, belum lama ini, Fajar menegaskan pihaknya telah menginstruksikan jajaran terkait untuk memperketat pengawasan.

Ini Baca Juga :  ASN di Sumedang Harus Memiliki Orientasi dalam Memberikan Pelayanan

“Saya sudah instruksikan Satpol PP dan seluruh jajaran untuk menggempur peredaran rokok ilegal. Peredarannya masih mudah ditemui dan ini harus segera dihentikan,” tegas Fajar.

Adapun salah satu penyebab rokok ilegal tetap diminati, kata Fajar yaitu harganya yang jauh lebih murah dibandingkan produk legal. Namun, dampak jangka panjangnya justru menghantam para petani tembakau, termasuk petani tembakau mole yang menjadi ciri khas Sumedang.

“Jika dibiarkan, harga tembakau lokal tidak akan naik. Bahkan bisa turun karena pasar terserap produk ilegal. Ini menjadi fokus yang harus kita selesaikan bersama,” ungkap Fajar.

Ini Baca Juga :  Ratusan Warga Desa Mulyasari Dapat Bantuan Beras dan Minyak Goreng dari Polres Sumedang

Untuk memastikan pemberantasan berjalan efektif, lanjut Fajar, Pemkab Sumedang bekerja sama dengan Kejaksaan Negeri dan Kepolisian. Kolaborasi ini diharapkan mampu menekan peredaran rokok tanpa cukai yang telah lama merugikan negara.

Fajar menambahkan bahwa rokok ilegal tidak melalui proses uji laboratorium sehingga menimbulkan ancaman kesehatan yang tidak bisa disepelekan.

“Pajak jelas dirugikan. Dari sisi kesehatan pun berbahaya karena tidak ada standar uji. Kalau peredarannya bisa kita tekan, otomatis ekonomi tembakau di Sumedang bisa tetap terjaga,” pungkasnya.