BANDUNG – Dinas Ketahan Pangan dan Pertanian (DKPP) secara maraton mulai memberikan vaksinasi untuk 500 ternak di 60 titik. Hal ini sebagai upaya menangkal virus flu burung merebak di Bandung.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Wilsandi Saefuloh menyebut program vaksinasi ini bentuk antisipasi. Kendati kasus flu burung ternak di Bandung nihil ini cara menecegah dan menangkalnya.
“Kalau peternak besar di Bandung tidak ada, sehingga ini vaksin untuk pemelihara ternak. Kami berharap yang punya banyak ternak unggas bisa segera melapor ke DKPP untuk mendapatkan fasilitasi vaksinasi,” ujarnya.
Wilsandi mengatakan, para pemilik unggas yang tergabung dalam program Buruan Sae juga akan menjadi target vaksinasi. Saat ini masih tersedia 4.000 dosis vaksin untuk diberikan kepada unggas milik masyarakat.
“Kami sampaikan masyarakat harus peka tentang gejala yang dialami unggas jika terkena flu burung. Yakni nafsu makan unggas akan berkurang dan kondisi fisik yang menurun drastis,” ungkap Wilsandi.
Wilsandi juga meminta pemilik mengecek ternaknya bila nafsu makan berkurang lalu jengger kemerahan, kemudian cairan keluar dari hidung. Jika telah terinfeksi, lanjut dia, leher unggas juga akan terlihat terpelintir.
“Untuk terhindar dari virus harus menjaga sanitiasi kebersihan kandang, cahaya yang cukup, tetap kering. Pakai desinfektan sekitar kandang, vaksinasi, juga pemberian vitamin sebagai daya tahan,” kata Wilsandi.
Untuk pencegahan peenyebaran virus flu burung kepada manusia, disampaikan dia, yaitu dengan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Jika terjadi gejaga flu berkelanjutan segera periksa ke fasilitas kesehatan.
“Secara resmi pemerintah setempat pun telah mengeluarkan surat edaran Sekda Bandung nomor 03-DKPP/2023 tentang kewaspadaan terhadap AI atau Avian Influenza,” ucap Wilsandi menandaskan.