Berita  

Viral di Medsos, Belasan Remaja Pelaku Perang Sarung di Paseh Sumedang Akhirnya Meminta Maaf

Foto: Belasan Remaja Pelaku Aksi Perang Sarung di Paseh Sumedang Meminta maaf. (dok Humas Polres Sumedang)

INISUMEDANG.COM – Sempat viral di media sosial, akhirnya sekelompok remaja pelaku perang sarung di Jalan Raya Bandung-Cirebon tepatnya di Depan Ruko Tahu Bagus Sari ataupun depan Gudang Pupuk Kujang Paseh Kabupaten Sumedang terungkap.

Para remaja yang terlibat perang sarung tersebut berjumlah 18 orang dan dengan didampingi oleh orangtuanya masing-masing, mereka diberikan pembinaan oleh Forkopimcam Paseh, di Aula Kecamatan Paseh Jumat, 15 Maret 2024.

“Iya, pada hari ini Jumat 15 Maret 2024 sekitar pukul 15.00 WIB sampai dengan selesai telah dilaksanakan pembinaan terhadap remaja yang terlibat Perang Sarung di Wilayah Hukum Polsek Paseh yang viral di Media Sosial,” kata Kasi Humas Polres Sumedang AKP Awang Munggardijaya.

Ini Baca Juga :  Dicekal KPK ke Luar Negeri, Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna Bersuara

Awang menuturkan, dengan didampingi para orang tuanya, ke 18 remaja yang terlibat aksi perang sarung itu memberikan keterangan jika benar telah melakukan “perang sarung” pada hari Kamis tanggal 14 Maret 2024 sekitar pukul 00.30 WIB.

“Berdasarkan keterangan mereka,
perang sarung tersebut tidak direncanakan terlebih dahulu. Melainkan spontanitas seru-seruan menunggu waktu sahur saja,” ungkap Awang.

“Mereka juga mengaku jika yang melakukan perang sarung sesama teman main yang saling kenal dan tidak dalam permusuhan,” tambah Awang.

Salain itu, Awang juga menyebutkan, perang sarung yang dilakukan para remaja itu hanya menggunakan sarung yang ujungnya diikat simpul, dan tidak ada benda lain melainkan hanya sarung saja.

Ini Baca Juga :  200 Offroader dari Jawa Barat Menjajal Keindahan Alam Sumedang di Jalur Conggeang

“Tidak ada yang terluka dan tidak berlangsung lama karena segera disuruh bubar dan pulang oleh warga sekitar,” ucapnya.

Dengan viralnya aksi perang di medsos, lanjut Awang, membuat para remaja tersebut menyatakan penyesalan, dan menyampaikan permohonan maaf serta berjanji tidak akan mengulangi perbuatan.

“Mereka mengaku menyesal dan menyampaikan permohonan maaf serta berjanji tidak akan mengulangi disaksikan oleh orangtua masing-masing dan perwakilan Guru Sekolah,” kata Awang.

Adapun pembinaan sendiri, tambah Awang, dilakukan oleh Camat Paseh, Kapolsek Paseh, Danpos PWK Paseh, Perwakilan Guru dan dilanjutkan dengan permintaan maaf para remaja kepada orangtua masing-masing dan kepada para Guru.

Ini Baca Juga :  Panitia Idul Adha 2023 Diimbau Tak Pakai Kresek Saat Distribusikan Daging Qurban

“Tujuan pembinaan ini, agar remaja menyadari bahwa perbuatan yang sudah dilakukan sangat merugikan dan membahayakan orang lain, diri sendiri serta dapat mengakibatkan berurusan dengan hukum,” tuturnya.

“Dengan pembinaan ini juga diharapkan supaya peristiwa serupa tidak terulang lagi dan agar tercipta situasi Kamtibmas yang kondusif, khususnya dalam pelaksanaan ibadah di Bulan Suci Ramadan,” tandasnya.