INISUMEDANG.COM – Perkembangan Vaksinasi di Sumedang baru mencapai 25 persen, hal tersebut dikatakan Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang Herman Suryatman saat Rapat Koordinasi Forkopimda yang bertempat di Gedung Negara, Kabupaten Sumedang. Rabu (25/08/2021).
Turut hadir pada rapat tersebut, Bupati Sumedang, Wakil Bupati, Wakil dandin 0610, Wakapolres, Kadisdik, Forkopimda, dan tamu undangan lainnya.
Dalam rapat tersebut, membahas terkait Perkembangan Covid-19 di Kabupaten Sumedang. Pada kesempatan tersebut, Sekretaris Daerah Drs. H. Herman Suryatman, M.Si menyampaikan, kondisi perkembangan penanganan Covid-19 di Kabupaten Sumedang saat ini sudah memasuki zona kuning, dan PPKM mu masuk ke level 3 yang dimana dibeberapa sektor esensial, non-esensial, dan critical mengalami pelonggarang-pelonggaran.
“Salahsatunya disektor pendidikan yang dimana sebelumnya proses belajar mengajarnya dengan cara daring, lalu sekarang akan dilaksanakan tatap muka dengan tertabatas”. Ujar Herman.
Ia menambahkan terkait laju vaksinasi di Kabupaten Sumedang telah mencapai hingga 25%, tentunya berkat kerjakeras puskesmas dan forkopimda yang telah mengakselerasi secara terus menerus ke berbagai daerah di Kabupaten Sumedang.
“Berharap penanganan Covid-19 dapat terkendali dan perekonomian semakin bertumbuh serta berharap dibulan Desember, Kabupaten Sumedang dapat terbentuk Herd Immunity disetiap warga masyarakatnya”. Ucapnya.
Sedangkan Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir, S.T., M.M menyampaikan, dengan kondisi Kabupaten Sumedang saat ini yang telah masuk zona kuning dan PPKM level 3, tentunya harus tetap dipertahankan, dan ditingkatkan, dengan cara tetap menjalankan Protokol Kesehatan ketat, dan Akselerasi Vaksinasi terus dijalankan.
“Maka daripada itu, kepada para SKPD adalah Satpol PP, artinya berkontribusi untuk mengawasi dan menghimbau masyarakat agar tetap disiplin menjalankan Protokol Kesehatan ketat, sesuai jobdesknya masing-masing, salahsatunya Diskominfosanditik yang menghimbau masyarakat dengan memberikan informasi sosialisasi kepada masyarakat secara masif terkait Protokol Kesehatan”. Ujarnya.