INISUMEDANG.COM – Usulan pembangunan jembatan gantung belum direalisasi pemerintah, namun jembatan gantung tersebut akhirnya roboh yang mengakibatkan akses warga tiga desa terganggu karena kondisinya putus total.
Jembatan gantung yang terbuat dari titian bambu itu berlokasi di Dusun Bojongberod Desa Kertaharja Kecamatan Tanjungkerta. Namun meskipun terbuat dari bambu, tapi jembatan itu merupakan satu-satunya akses penghubung warga Kertaharja menuju Desa Kamal dan Desa Jingkang hingga langsung ke Kecamatan Surian.
Keterangan warga setempat, robohnya jembatan yang bergantung diatas sungai Cikandung dengan panjang bentangan 38 meter, akibat podasi jembatan sudah tidak kuat lagi menahan terjangan luapan air sungai yang saat itu hujan cukup lebat. Pondasi serta badan jembatan tergerus luapan air sungai tersebut.
“Robohnya jembatan itu diperkirakan terjadi sekitar jam 1 malam dini hari Sabtu (13/03/2021) yang lalu, dan baru diketahui di pagi hari ketika warga hendak melakukan aktivitas sehari-hari, “jelas Ade warga itu yang juga salah satu perangkat Desa Kertaharja.
Sementara menurut Kades Kertaharja Dudun mengatakan, tobohnya jembatan itu langsung ditinjau Dandim 0610 dan unsur pempinan Kecamatan Tanjungkerta yakni Camat, Danramil dan Kapolsek.
Sebelum terjadinya roboh lanjut Kades, ajuan pembangunan atas jembatan itu sudah dilakukan, dan rencananya akan dianggarkan dari APBD Provinsi. Bahkan sudah disurvei baik dari DPMD provinsi maupun Kabupaten Sumedang.
“Kami ucapkan terimakasih kepada Hj. Ineu Purwadewi Wakil Ketua DPRD provinsi Jabar termasuk ibu Cinot Andorina Hetty anggota DPRD Sumedang yang telah membantu proses pengajuan pembangunan Jembatan Cikandung, “tutur kades diruang kerjanya, Kamis (18/03/2021).
Kades menambahkan, pemerintah desa dan masyarakat berharap pembangunan Jembatan Cikandung segera terealisasi secepatnya. Sebab, jembatan tersebut akses penting masyarakat penghubung dua desa.
Penulis : Indang. Editor : Acep Sandi