Mengenal Upacara Badudus Salah Satu Acara Tradisional Kalimantan Selatan

Upacara Badudus Acara Tradisional Kalimantan Selatan
Upacara Badudus Acara Tradisional Kalimantan Selatan/(mediacenter.palangkaraya.go.id)

KALSEL – Upacara Badudus merupakan salah satu upacara adat yang dilaksanakan oleh masyarakat Kalimantan Selatan, Indonesia.

Upacara ini dilakukan untuk membersihkan diri dari segala dosa dan kesalahan yang telah dilakukan sepanjang tahun.

Selain itu, upacara ini juga memiliki nilai-nilai budaya yang tinggi, sehingga masih dijaga dan dilestarikan hingga saat ini.

Upacara Badudus dilakukan pada malam hari setelah maghrib, diikuti dengan sholat Maghrib berjamaah.

Selanjutnya, dilakukan pembacaan doa dan ayat-ayat suci Al-Quran. Setelah itu, para peserta upacara akan mandi dan membersihkan diri di sungai atau sumber air yang dianggap suci.

Mandi dilakukan secara bergantian, dimulai dari orang yang paling tua atau yang dihormati, kemudian diikuti oleh orang lain.

Selama mandi, para peserta upacara akan memohon ampunan kepada Allah SWT dan memohon keselamatan dan kesehatan untuk diri sendiri, keluarga, serta masyarakat sekitar.

Ini Baca Juga :  Mengenal Ritual Jamasan, Tradisi Merawat Pusaka Peninggalan Kerajaan Sumedang Larang

Setelah selesai mandi, para peserta upacara akan berganti pakaian yang bersih dan kembali ke tempat pelaksanaan upacara.

Setelah kembali, dilakukan doa bersama dan pembacaan kitab suci Al-Quran. Selanjutnya, dilakukan pembagian makanan kepada para peserta upacara dan masyarakat sekitar.

Makanan yang dibagikan biasanya berupa nasi kuning, lauk pauk, dan buah-buahan.

Upacara Badudus tidak hanya dilaksanakan oleh umat Muslim, namun juga diikuti oleh masyarakat non-Muslim yang menghormati dan menghargai adat istiadat yang ada di Kalimantan Selatan.

Upacara ini juga dianggap sebagai momen untuk mempererat silaturahmi dan memperkuat tali persaudaraan antar sesama.

Upacara Badudus telah menjadi bagian dari warisan budaya yang sangat berharga bagi masyarakat Kalimantan Selatan.

Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk terus melestarikan dan mengenalkan upacara ini kepada generasi muda agar nilai-nilai budaya yang ada dapat terus dijaga dan dilestarikan.

Ini Baca Juga :  Bedah Carita Lembur Cipeles, Makam Keramat Buyut Pelet

Sejarah Upacara Badudus ini sebenarnya tidak terdokumentasi dengan baik, namun diyakini bahwa upacara ini sudah dilakukan sejak zaman dahulu kala oleh masyarakat Banjar.

Upacara ini awalnya merupakan bagian dari tradisi animisme yang kemudian disesuaikan dengan ajaran Islam yang dianut oleh masyarakat Banjar.

Menurut kepercayaan masyarakat Banjar, Badudus berasal dari kata “badu” yang berarti kotor dan “dus” yang berarti air.

Jadi, Upacara Badudus bermakna membersihkan diri dari segala kotoran dan dosa dengan membasuh diri menggunakan air yang sudah dibacakan doa oleh seorang pemuka agama.

Selama pelaksanaan Upacara Badudus, masyarakat Banjar mengenakan pakaian adat yang terdiri dari baju kurung dan sarung khas Banjar, serta dilengkapi dengan aksesoris seperti songkok dan kain ikat.

Ini Baca Juga :  Wisata Kalimantan, Bukit Matang Kaladan Sangat Populer Cocok Untuk dikunjungi

Mereka juga membawa sesajen berupa ketupat, buah-buahan, dan bahan makanan lainnya sebagai tanda syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Upacara Badudus biasanya dilakukan pada bulan Syawal, setelah selesai melaksanakan ibadah puasa selama sebulan penuh.

Upacara ini dilaksanakan di rumah-rumah atau di masjid-masjid yang ada di daerah Kalimantan Selatan.

Pelaksanaannya dipimpin oleh seorang pemuka agama atau kyai yang sudah berpengalaman dalam mengamalkan ajaran Islam.

Secara keseluruhan, Upacara Badudus merupakan salah satu upacara adat yang penting bagi masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan.

Meskipun terdapat perbedaan dalam pelaksanaannya di setiap daerah, namun makna dan tujuan dari upacara ini tetap sama yaitu membersihkan diri dari segala dosa dan kesalahan serta memohon keselamatan dan keberkahan dari Tuhan Yang Maha Esa.