JATINANGOR – Ada yang unik di pesta perhelatan Pilkades Serentak Kabupaten Sumedang 2021. Disaat yang lain sibuk masalah Prokes, panitia Pilkades ini malah membuat mata tamu undangan terpesona melihat seragam yang digunakan seluruh panitia serba hitam hitam alias pakaian adat sunda.
Ya, panitia Pilkades yang dikomandoi Saepudin yang juga Ketua Forum komunikasi Petani Gunung Geulis Desa Jatiroke mengatakan pihaknya sengaja memunculkan adat sunda agar beda dengan yang lain. Tanpa mengesampingkan protokol kesehatan yang ketat karena masih situasi pandemi.
“Disini kami memakai adat sunda, atau pakaian pangsi. Ya tujuannya selain memperkenalkan kepada masyarakat apalagi anak zaman milenial, kami juga ingin mempertahankan tradisi budaya yang semakin luntur. Alhamdulilah pelaksanaan pengundian nomor urut calon berjalan lancar dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” katanya usai pengundian nomor urut calon didampingi Forkopimcam Jatinangor.
Saepudin mengatakan, tak hanya pengundian nomor urut, pakaian adat sunda akan dipakai seluruh panitia KPPS pada waktu pencoblosan nanti. Bahkan, di rangkaian tahapan Pilkades akan ada hajat lembur atau ngaruat gunung dengan cara penanaman pohon bersama para calon kades dan diiringi musik Karinding.
“Di sosialisasi terbuka nanti, kita akan gelar ngaruat lembur. Tentu dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, para calon kades diundang untuk menanam pohon diwakili minimal 2 timses,” ujarnya.
Kemudian, meski tidak ada kampanye tatap muka, pihaknya mempersilahkan para calon untuk sosialisasi melalui media cetak, elektronik, dan Medsos.
Seperti diketahui, pengundian nomor urut calon kepala desa Jatiroke, ditetapkan Nomor urut 1 Ulan Ruslan, nomor urut 2 Cuna, Nomor 3 Tatang dan nomor 4 Dede Hidayat.
Pengundian disaksikan Forkopimcam Jatinangor dan BPD Desa Jatiroke termasuk para calon dan timsesnya.
IMAN NURMAN
SWA FOTO: Para calon kepada desa Jatiroke bersama panitia saat foto bersama usai pengundian nomor urut calon, Senin (11/10).