Berita  

TPPAS Legok Nangka Dinilai Bisa Tangani Sampah Bandung Raya Sumedang dan Garut 

Foto: Tumpukan sampah di Bandung

BANDUNG – Hadirnya Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah atau TPPAS Legok Nangka, Nagreg, dinilai bisa menjadi satu solusi menangani masalah sampah di Bandung Raya, Sumedang, dan juga Garut.

Pandangan tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi C DPRD Agus Gunawan merespons adanya kabar bila saat ini pembangunan infrastruktur TPPAS Legok Nangka bakal segera dilakukan pemerintah.

Lebih lanjut, Politisi Partai Demokrat itu mengapresiasi perkembangan positif terkait pembangunan dan pemanfaatan TPPAS Legok Nangka yang dinisiasi sejak tahun 2002 untuk penanganan sampah regional.

Ini Baca Juga :  Tinggal 12 Persen, Dony Janji Selesai Jalan Rusak di Sumedang dalam 2 Tahun

“Dengan terwujudnya penandatangan kerja sama untuk TPPAS Regional Legok Nangka antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan pihak-pihak terkait, mudah-mudahan pembangunannya cepat selesai,” ujar Agus.

“Kalau nanti sudah selesai pembangunan TPPAS Legok Nangka, mudah-mudahan terkait permasalahan pengelolaan sampah di Bandung Raya, sebagian Sumedang, dan Garut bisa teratasi,” katanya menambahkan.

Agus menilai, meskipun terdapat beberapa ketentuan persyaratan yang tidak mudah, namun harus tetap dipersiapkan pemerintah daerah agar dapat menjadi solusi dalam upaya penyelesaian persoalan sampahnya.

Oleh karena itu, pihaknya mendorong agar Dinas Lingkungan Hidup bisa bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, terkait mekanisme pembuangan sampah dari TPS ke TPPAS Regional Legok Nangka.

Ini Baca Juga :  Fenomena Pernikahan Dini Marak, Wabup Minta Remaja di Sumedang Tahan Godaan

“Meskipun terdapat persyaratan yang berat juga menurut kami, tapi mudah-mudahan ini bisa disiasati, agar sampah di Bandung misalnya bisa terangkut, jangan sampah terjadi penumpukan sampah lagi,” tuturnya.

“Contoh dengan jumlah produksi sampah di Bandung mencapai 1.600 ton per hari. Ini menjadi persoalan serius terlebih kapasitas TPA Sarimukti (tempat pembuangan akhir) kini mencapai batas maksimum,” kata Agus.