BANDUNG – Wali Kota Bandung Yana Mulyana meminta Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) terus berperan dalam membantu menuntaskan stunting dan memperkuat ketahanan pangan.
Menurutnya, peran organisasi kemasyarakatan seperti TP PKK dalam pemberdayaan keluarga sangatlah penting. Karena, dengan peran aktifnya, pemerintah akan mengalami kemudahan menjalani berbagai program pembangunan.
“PKK dapat membantu pemberdayaan dan peningkatan kualitas perempuan. Selain itu mempunyai peran penting dalam pembangunan dengan berbagai inovasi,” kata Yana.
Seperti, lanjut Yana, Budi Daya Ikan dalam Ember (Budikdamber) hingga Buruan Sae. Ia tekankan ketahanan pangan di masa pandemi covid-19 menjadi hal utama.
“Ke depan kita tinggal sama-sama memulihkan ekonomi. Sehingga tahun 2023 yang diramalkan akan terjadi krisis resesi atau apapun, mudah-mudahan di Kota Bandung tidak terjadi dan bisa diatasi bersama,” tuturnya.
Ketua TP PKK Kota Bandung, Yunimar Mulyana mengatakan, rapat koordinasi tersebut bertujuan untuk mengevaluasi kegiatan program TP PKK tahun 2022 juga memaparkan hasil rapat kerja nasional PKK yang diselenggarakan bulan lalu.
“Kita akan evaluasi kegiatan program TP PKK tahun 2022 seperti apa kendalanya. Kita akan evaluasi. Tentu saja ini membahas program akan di laksanakan tahun 2023,” tuturnya.
Yunimar menambahkan, koordinasi pentahelix, seperti PMI, Baznas, BNN dan instansi lainnya terus dijajaki agar sinergi TP PKK terus berjalan.
“Kolaborasi pentahelix dan CSR terus kita jajaki untuk menyukseskan kegiatan program TP PKK tahun 2023,” katanya.
Yunimar berharap, sebagai ketahanan pangan keluarga, Program Budikdamber untuk keluarga Bandung Tanginas berjalan baik.
“Kami titipkan Budikdamber untuk Bandung Tanginas, mohon pantauan agar Keluarga Tanginas diberikan pendampingan hasil yang baik. Sehingga 3 bulan untuk panen raya untuk keluarga tanginas berdaya ekonomi,” beber Yunimar.
Lebih lanjut, Yunimar juga ingin agar Dapur Dashat (Sehat Atasi Stunting) bisa dipraktikan di posyandu, sehingga keluarga bisa menduplikasi makanan sehat bagi anak.
“Jadi yang kemarin diberikan pelatihan ini coba praktikan di setiap posyandu,” tuturnya.