Tiupan Terompet Dijadikan Pertanda Hari Kiamat? Simak Penjelasan Ustadz Asal Sumedang Ini

wujud terompet sangkakala
ILUSTRASI: ILUSTRASI besarnya terompet Sangkakala yang besarnya setara dengan Galaxi Bima Sakti termasuk bumi yang kita huni.

INISUMEDANG.COM – Menurut keterangan malaikat yang diberi tugas meniup sangkakala adalah Malaikat Israfil hal itu sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an nul Karim.

“Dan ditiuplah sangkakala maka matilah siapa yang dilangit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki oleh Allah SWT”

Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba tiba mereka berdiri menunggu (Putusannya masing-masing) (QS. Az-Zumar :68),” Jelas Ustad Abdullah asal Sumedang dalam Tausyiahnya Ahad 20 Maret 2022.

Ia menjelaskan dalam keterangan, sebanyak dua kali sangkakala tersebut ditiup dengan jarak Empat puluh.

Ini Baca Juga :  Wajib Tahu, Ini Daftar Peringatan Hari Besar Nasional dan Internasional di Bulan Maret

“Dalam sebuah Hadist dijelaskan, adapun jarak antara dua tiupan adalah Empat puluh. “para sahabat bertanya, wahai Abu Hurairah, apakah Empat puluh hari?” Abu Hurairah menjawab,” Aku enggan. Mereka bertanya lagi “Empat puluh Bulan?” Abu Hurairah Menjawab.” Aku Enggan.”Mereka bertanya lagi,” Empat puluh Tahun.” Aku enggan.”(HR.Bukhari),” jelasnya

Lebih jauh ia mengatakan, tentang alasan terompet dijadikan pertanda Kiamat sudah ada keterangan dalam Hadist nabi SAW

“Dijelaskan dalam sebuah hadist. Hadist tersebut menerangkan, bahwa sangkakala yang ditiupkan seperti terompet dari Abdullah Bin Amr Radiallahu Anhu beliau menceritakan ada orang arab baduy bertanya.” Ya Rasulullah, apa itu as-shur (Sangkakala)? “beliau menjawab “Tanduk yang akan ditiup. (HR.Ahmad dan Abu Daud)

Ini Baca Juga :  Menyeramkan Begini Bentuk Tubuh dan Wajah Asli, Jin Menurut Ustadz Asal Sumedang Ini

Didalam Aquran Allah SWT menyebut sangkakala dengan sebutan as-Shur secara bahasa as-shur berarti tanduk

“Yang dimaksud As-shur adalah sangkakala yang sangat besar yang diciptakan bersamaan dengan penciptaan langit dan bumi,” jelasnya Wallahu a’lam bhisawab.