SUMEDANG – Ketua Bidang Hukum dan Advokasi tim Pemenangan pasangan Dony Ahmad Munir-Fajar Aldila, Winardi, SH akan melaporkan pembuat video hoax yang beredar di Media Sosial terkait dengan video mobil plat merah yang disebutkan ikut kampanye.
“Iya, kami akan melaporkan pembuat video hoax yang beredar di Media Sosial adanya video mobil plat merah ikut kampanye,” kata Winardi dalam keterangan tertulisnya yang diterima Inisumedang, Rabu, 23 Oktober 2024.
Winardi menegaskan bila video yang viral itu sudah jelas menyebarkan berita bohong bila mobil berplat merah ikut serta dalam rombongan kampanye.
“Itu jelas berita bohong. Apalagi dengan kata-kata ‘Nih yang ikut kampanyenya nih, bapa-bapanya nih ikut mendukung nih. Mobil merah dipake kampanye nih, saudara-saudaranya pa Dony nih, mobil merah curian,” kata Winardi menirukan suara laki-laki dalam video yang viral.
Padahal, lanjut Winardi, itu bukan merupakan rombongan kampanye kami. Tapi merupakan mobil pemda yang sedang bertugas dan kebetulan terjebak dalam rangkaian kendaraan rombongan Dony-Fajar yang panjang.
“Jelas ini fitnah dan kami akan menempuh jalur hukum, karena itu sudah fitnah yang merugikan pasangan kami (Dony-Fajar),” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Anggota Bidang Hukum dan Advokasi Sri Diyanto Wijaya, S.Pd.I bila mobil plat merah jelas bukan rombongan dari tim kampanye Dony-Fajar.
“Mobil itu buka dari rombongan kami, mungkin hanya terjebak dalam rombongan karena medan mungkin medan jalan yang kecil,” ungkap Sri Diyanto.
Sri Diyanto menegaskan, tim advokasi sudah berkoordinasi untuk mengambil langkah-langkah hukum adanya video itu.
“Kami akan mengambil langkah hukum, karena itu jelas-jelas fitnah terhadap pasangan Dony-Fajar. Nah, untuk langkah hukumnya nanti akan diputuskan oleh Ketua Bidang Hukum dan Advokasi tim Pemenangan pasangan Dony Ahmad Munir-Fajar Aldila, Winardi, SH,” tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah video menunjukan satu unit mobil berplat merah dituding ikut dalam rombongan kampanye salah satu Pasangan Calon Bupati dan wakil Bupati Sumedang viral di media sosial Tiktok, hari ini Rabu 23 Oktober 2024.
Dalam video berdurasi 0,14 detik yang disebarkan oleh akun TikTok @majumapan 2584 terlihat satu unit mobil kendaraan dinas berplat merah yang berisikan sejumlah orang diteriaki ikut kampanye.
“Nih yang ikut kampanyenya nih, bapa-bapanya nih ikut mendukung nih. Mobil merah dipake kampanye nih, saudara-saudaranya pa Dony nih, mobil merah curian,” teriak suara laki-laki dalam video yang diunggah akun @majumapan 2584 itu.
Menanggapi viralnya video tersebut, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada DPPKBP3A Sumedang Ekki Riswandiyah menegaskan, jika video viral mobil dinas dipakai kampanye itu tidak benar adanya atau berita hoax.
Ekki menuturkan, mobil yang plat merah yang ada dalam video itu dipakai oleh tim konselor Puspaga (Pusat pembelajaran keluarga) DPPKBP3A Sumedang, yang akan melaksanakan penjangkauan kasus kekerasan pada anak ke Desa Cilopang Kecamatan Cisitu.
Namun saat dalam perjalanan, tepatnya berada di tanjakan Desa Ranjeng, lanjut Ekki, posisi mobil yang ditumpangi tim Puspaga terjebak dan tidak bisa parkir atau balik arah karena luas jalan tidak cukup dan di belakang ada mobil truk.
Di waktu bersamaan, sambung Ekki, datang rombongan mobil salah satu paslon yang sedang konvoi. Sehingga mobil tersebut terjebak di tengah rombongan.
“Kami tidak mengetahui jadwal kampanye. Dan tidak tahu juga ada rombongan paslon akan lewat. Jadi saat di tanjakan Desa Ranjeng, mobil yang ditumpangi tim Puspaga itu, terjebak dan tiba-tiba terhubung dengan rombongan kampanye. Posisi mobil tidak bisa parkir ataupun balik arah kerena luas jalan tidak cukup dan dibelakang juga ada mobil truk,” tegasnya.
Ekki memastikan, keberangkatan tim Puspaga ke Desa Cilopang merupakan tugas resmi dan dilengkapi dengan surat perintah tugas dari DPPKBP3A.
“Tim Puspaga ke Cilopang itu dilengkapi surat perintah tugas dari DPPKBP3A Sumedang. Dan itu untuk melakukan pendampingan dan penjangkauan kasus kekerasan pada anak ke Desa Cilopang,” tegasnya.
Untuk itu, Ekki mengimbau, kepada pihak yang tidak bertanggungjawab untuk tidak menyebarkan berita hoax dan segera mencabut pemberitaannya atau postingannya.
“Kami disini bekerja untuk melakukan pendampingan terhadap kasus anak dan perempuan di Desa Cilopang. Jadi jangan difitnah ikut kegiatan kampanye,” tandasnya.