BANDUNG, 15 Oktober 2024 – Satlantas Polresta Bandung menghadirkan inovasi baru di Operasi Zebra Lodaya 2024. Untuk menunjang kegiatan dua pekan ke depan, para petugas diberi ilmu bahasa isyarat.
Gerakan demi gerakan dipelajari para petugas dari Satlantas Polresta Bandung mulai dari bagaimana cara menyapa teman tuli. Sehingga bisa berkomunikasi dengan pengendara yang memiliki keterbatasan.
Sejumlah teman tuli atau penyandang disabilitas rungu mendapat bantuan helm khusus bercorak kuning dan biru. Sebagai pembeda, pada bagian belakang dilengkapi tulisan dan sebuah logo gambar telinga.
Kasat Lantas Polresta Bandung, Kompol Galih Apria mengatakan helm bertanda khusus ini memberikan sinyal yang jelas kepada petugas dan masyarakat ada pengendara penyandang disabilitas tuna rungu.
“Kami mendengar kurang lebih 600 orang rekan-rekan Gerkatin yang setiap harinya menggunakan kendaraan motor, khususnya roda dua. Kami menginisiasi dibuatnya helm khusus untuk disabilitas,” ungkap Galih.
Selain itu, Galih berharap pengguna jalan lain lebih memahami dan menghormati pengendara tersebut. Kepolisian ingin mengurangi potensi gesekan atau emosi di jalan raya, serta memberi prioritas khusus.
“Inisiatif ini kepedulian Polresta Bandung terhadap keselamatan dan kenyamanan para penyandang disabilitas berkendara. Kami juga melatih personel berkomunikasi dengan rekan-rekan tuli,” tutur Galih.
Ketua Gerkatin Kabupaten Bandung Herwin menyebut dengan helm khusus membantu teman-teman tuli saat berkendara nantinya. Masyarakat pun bisa mengetahui pengguna helm tersebut merupakan seorang tuli.
“Diharap (dengan helm khusus) masyarakat tidak mengklakson apabila di depannya ada seorang pengendara tuli. Saat menilang, polisi yang sudah dilatih bisa komunikasi menggunakan bahasa isyarat,” kata Herwin.