INISUMEDANG.COM – Genap berusia 89 tahun, Pemerintah Kecamatan Jatinangor menggelar perayaan HUT Jatinangor ke 89 dan HUT RI ke 79 di halaman Kantor Kecamatan Jatinangor, Kamis (6/6/2024).
Ada yang menarik, sebab, sebelumnya HUT Jatinangor itu diperingati pada bulan April dan baru berusia 24 tahun. Namun, kini HUT Jatinangor diperingati ke 89, tepatnya pada bulan Juni 1935.
Sekcam Jatinangor yang juga merangkap sebagai ketua pelaksana HUT Jatinangor, Endang Rohmayudi mengatakan, secara historis usia Kecamatan Jatinangor itu merujuk pada usia dibentuknya Kecamatan Cikeruh pada 1935 jauh sebelum Indonesia merdeka. Saat itu, kata Endang, Camat Jatinangor yang saat itu bernama Kecamatan Cikeruh dijabat oleh Camat Hasan Nata Permana.
“Jadi di HUT Jatinangor ini, saya ingin mengembalikan runtutan Usia Kecamatan Jatinangor dari awal sesuai historis sejarah. Jatinangor itu yang semula Cikeruh berdiri tahun 1935. Kemudian, berganti nama menjadi Kecamatan Jatinangor tahun 2000. Sehingga, perayaan HUT Jatinangor yang dulu dulu mengacu pada perubahan nama dari Cikeruh ke Jatinangor, sehingga usianya baru 24 tahun. Namun, sekarang kita ubah lagi sesuai runtutan sejarah bahwa Jatinangor itu sudah berusia 89 tahun,” ujarnya.
Endang pun mencontohkan, dulu, Kecamatan Cimanggung masih masuk ke Jatinangor. Namun, Usia Kecamatan Cimanggung sudah 38 tahun, karena pemekaran Cimanggung dari Cikeruh terjadi tahun 1986. Sekarang, logikanya anak lebih tua dari ibunya 38 tahun dengan 24 tahun. Sehingga, kita berani mengubah Usia Kecamatan Jatinangor.
“Usia itu diambil dari lahirnya sebuah pemerintahan tingkat kecamatan, bukan diambil dari pergantian nama. Semisal, nama Aceng lahir tahun 1980, kemudian berganti nama jadi Agus tahun 2000, tidak mungkin usianya menghitung dari tahun 2000, jelas dihitung dari tahun 1980,” ujarnya.
Oleh karena itu, berawal dari tahun 2024, perayaan HUT Jatinangor akan diperingati sejak tahun 1935 bukan dari berganti nama dari Cikeruh ke Jatinangor tahun 2000.
Seperti diketahui, perayaan HUT Jatinangor ke 89 itu dimeriahkan oleh singadepok, kesenian karinding, tari Cikeruhan dan penampilan produk UMKM di 12 Desa se Kecamatan Jatinangor. Perayaan juga dimeriahkan dengan pemberian penghargaan kepada putri dan putra Jatinangor yang mendapatkan reward sebagai pelestari budaya.
Sementara itu, Pj Bupati Sumedang Yudia Ramli yang hadir dalam acara itu menyebutkan bahwa perayaan HUT Jatinangor ini sebagai langkah atau bagian dari upaya melestarikan kebudayaan yang ada di Jatinangor dan Sumedang.
Dimana Jatinangor memiliki tari tradisional Cikeruhan dan kerajinan tangan Cipacing yang sempat mendunia. Oleh karena itu, semoga di gelar produk UMKM ini bisa meningkatkan kesejahteraan warga dan memberdayakan UMKM yang ada di Jatinangor.
“Gelar produk unggulan UMKM Desa ini bagian dari pak camat ingin meningkatkan ekonomi masyarakatnya. Dan ini sekaligus di Sumedang sedang digalakkan adanya naik kelas UMKM dari mikro menjadi makro. Nah di Jatinangor ini ada kurang lebih 100 UMKM dari tiap desa yang luar biasa. Ini harus diteruskan,” ujarnya.