Berita  

Terkumpul Rp 1,6 Miliar, BAZNnas Sumedang Evaluasi Goes To School Dievaluasi

Foto: Ketua BAZNas Kabupaten Sumedang H. Ayi Subhan Hafas

INISUMEDANG.COM – Badan Amil Zakat Nasional BAZNnas Kabupaten Sumedang melakukan evaluasi program Gerakan Infak Dua Ribu Program Baznas Goes To School.

Ketua BAZNas Kabupaten Sumedang, H. Ayi Subhan Hafas mengatakan, evaluasi dilakukan dengan para guru sekolah se-Kabupaten Sumedang mulai dari guru SD/MI, SMP/MTs dan MA/SMA.

Program yang diluncurkan pada Oktober 2023 lalu ini, lanjut Ayi, sudah berjalan di 999 UPZ Sekolah dan jumlah dana total dana infaq shadaqah terkumpul senilai Rp 1,6 miliar..

“Untuk lebih memantapkan program kedepannya. Hari ini para UPZ nya kita kumpulkan, hal ini karena sebagian sekolah menganggap program itu satu putaran selesai,” ungkap Ayi kepada wartawan di Aula Tampomas, PPS, Rabu, 21 Februari 2024.

Ini Baca Juga :  Sulitnya Syarat Izin SBU PBJ, Dinilai Bisa Membunuh Kontraktor di Sumedang

Ayi menuturkan, program Baznas Goes To School merupakan program berkelanjutan. Dimana selama program itu dibutuhkan di sekolah dan BAZNas hanya menyiapkan perangkatnya saja.

“Terkait uang yang dihimpun di sekolah infak dan sedekah itu termasuk penyalurannya 100% dikelola oleh UPZ sekolah masing-masing. Jadi ke Baznas itu sifatnya laporan tertulis yang akan dijadikan penilaian kinerja kami terkait dengan pengelolaan zakat Kabupaten Sumedang,” ujarnya.

Lebih lanjut Ayi menggambarkan, jika penyalurannya yang diatur dalam juklak juknis. Mengingat prinsip BAZNas Goes To School dari kita untuk teman kita, yang sebagian besar diperuntukan untuk mengatasi permasalahan siswa kurang mampu di sekolah tersebut.

Ini Baca Juga :  Sepasang Owa Jawa Dilepasliarkan di Cagar Alam Gunung Tilu Pangalengan

“Pada pelaporan tahap pertama, dari program tersebut ada bantuan untuk baju, bantuan untuk tas, bantuan untuk sepatu, bantuan ongkos untuk siswa yang tidak mampu. Kemudian ada foto yang sedang sarapan bersama di sekolah bagi siswa yang tidak punya sarapan. Tak hanya itu, ada juga program cukur bareng di sekolah,” tutur Ayi.

Ayi menyebutkan, sejauh ini respon dari para pengelola UPZ luar biasa positif. Sehingga diharapkan dapat bertahan dan bisa meningkat sehingga kemanfaatannya lebih luas lagi.

“Ketika dievaluasi ini, memang ada miss komunikasi dan itu wajar. Karena dengan sosialisasi dengan Kepala sekolah yang melaksanakan UPZ sudah clear dan memang memang sedikit miss komunikasi salah satu itu tadi yaitu kegiatannya satu kali selesai mereka tidak minta kupon lagi,” ungkapnya.

Ini Baca Juga :  Hilang Kendali, Sopir Fuso Seruduk Truk dan Motor di Cimalaka Sumedang, Dua Orang Luka-luka

Jadi dari hasil evaluasi, tambah Ayi, ada miss komunikasi dialami para kepala sekolah yang menyangka bahwa program ini hanya satu putaran saja.

“Namun ketika bermanfaat untuk bisa lanjut ya lanjut, karena program ini berangkat sejak bulan Oktober 2023, dan juga berangkat dari permasalahan-permasalahan yang datang kebaikan ada siswa yang tidak punya seragam. Dan berbagai permasalahan lainnya yang dihadapi siswa kurang mampu,” tandasnya.