BANDUNG – Terdampak kemarau panjang debit air baku di sejumlah sumber air di wilayah Kabupaten Bandung mulai menurun. Hal ini akibat terdampak musim kemarau panjang dan fenomena el nino yang tengah melanda.
Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Raharja Teddy Setiabudi menyampaikan permohonan maaf kepada para pelanggan termasuk di Kabupaten Bandung yang terdampak gangguan distribusi air bersih.
“Karena penurunan kapasitas air baku. Seperti di Situ Cileunca, Situ Cipanunjang, Sungai Cisangkuy, Situ Lembang dan Sungai Cimahi. Ini menurunlan kapasitas produksi,” ungkapnya kepada wartawan.
Sebagai upaya penanganan masalah ini, kata dia. Perumda Air Minum Tirta Raharja mengerahkan armada tangki untuk penanggulangan kebutuhan air kepada pelanggan tak terkecuali di Kabupaten Bandung.
“Selain itu dihimbau juga kepada pelanggan untuk dapat menampung air dan menggunakan air secara bijak dalam kondisi seperti saat ini. Khususnya untuk daerah terdampak,” ungkap Teddy.
Saat ini, dijelaskan Teddy, debit kapasitas air baku untuk wilayah I Kota Pelayanan Soreang dan Wilayah II Banjaran Kabupaten Bandung mengalami penurunan 65% dari 185 liter per detik menjadi 40-65 liter per detik.
Kemudian, lanjut dia, untuk wilayah IV Kota Pelayanan Cimahi kapasitas menurun 40% dari 166 liter per detik menjadi 100-120 liter per detik.
“Mohon maaf atas ketidaknyamanannya dan semoga fenomena kekeringan atas dampak el nino ini dapat kembali normal kepada masyarakat. Utamanya pelanggan (Perumda Air Minum Tirta Raharja),” tandasnya.