Tepat 10 Agustus atau 49 Tahun Silam Candi Borobudur Dipugar, Ini Alasannya

Pemugaran Candi Borobudur
Candi Borobudur (Istimewa)

Monumen Dibangun Sebagai Tempat Suci

Monumen ini merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai tempat suci untuk memuliakan Buddha. Sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah untuk menuntun umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi menuju pencerahan dan kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha. Para peziarah masuk melalui sisi timur dan memulai ritual di dasar candi dengan berjalan melingkari bangunan suci ini searah jarum jam, sambil terus naik ke undakan berikutnya melalui tiga tingkatan ranah dalam kosmologi Buddha.

Ketiga tingkatan itu adalah Kāmadhātu (ranah hawa nafsu), Rupadhatu (ranah berwujud), dan Arupadhatu  (ranah tak berwujud). Dalam perjalanannya para peziarah berjalan melalui serangkaian lorong dan tangga dengan menyaksikan tak kurang dari 1.460 panel relief indah yang terukir pada dinding dan pagar langkan.

Selanjutnya menurut bukti-bukti sejarah, Borobudur ditinggalkan pada abad ke-10 seiring dipindahnya pusat Kerajaan Mataram Kuno ke Jawa Timur oleh Pu Sindok. Dunia mulai menyadari keberadaan bangunan ini sejak ditemukan 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles. Yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal Inggris atas Jawa. Sejak saat itu Borobudur telah mengalami serangkaian upaya penyelamatan dan pemugaran (perbaikan kembali).

Sementara itu, untuk menambah biaya pemeliharaan candi. Tiket naik Candi Borobudur naik sebesar Rp750 ribu yang awalnya Rp50 ribu per orang. Kecuali pelajar dan anak anak. Namun, akhirnya ditunda karena alasan terlalu mahal.