BANDUNG – Berawal dari sebuah kampung kreatif, lokasi ini berubah menjadi tempat wisata di Bandung. Sejumlah masyarakat dan wisatawan mulai dari lokal hingga luar kota berdatangan mengunjungi kawasan ini.
Berada di wilayah Kelurahan Binong, Kecamatan Batununggal, tempat wisata di Bandung ini secara bertahap menampilkan hal-hal unik untuk memanjakan pengunjung salah satunya minuman khas dari kampung.
Minuman yang diberi nama Tetenong singkatan dari Teh Telang Binong, diproduksi sebagai bagian dari upaya promosi produk lokal dan memberikan pengalaman unik bagi para pengunjung Kampung Wisata Binong.
Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Inisiator, Wawan Setiawan menyampaikan Tetenong merupakan jejak almarhum Wali Kota Bandung, Oded M. Danial (Mang Oded) dalam memelihara program Buruan Sae.
“Pada tahun 2021, di tengah pandemi Covid-19, saya berinisiatif menanam bunga telang. Setelah melakukan berbagai percobaan, bunga tersebut berhasil diolah menjadi minuman yang dinamai Tetenong,” katanya.
Proses produksi Tetenong, disampaikan Wawan, kini melibatkan berbagai unsur, terutama Kelurahan Binong, Pokdarwis, dan masyarakat. Hal ini lantaran kawasan ini jadi pilihan untuk tempat wisata di Bandung.
“Bunga telang, yang merupakan tanaman rambat dan mudah dibudidayakan, ditanam di hamparan pinggir sungai. Pemanfaatan lahan ini tidak hanya mendukung produksi Tetenong, tetapi juga berkontribusi pada penghijauan lingkungan sekitar,” tuturnya.
“Saat ini, Tetenong sudah mulai disajikan dalam bentuk kemasan botol dan sedang dalam proses memperoleh sertifikasi halal serta Hak Kekayaan Intelektual (HAKI),” ungkap Wawan menambahkan.
Lebih jauh, Wawan berharap sertifikasi ini segera keluar, sehingga pihaknya bisa segera mempopulerkan minuman lokal yang berkhasiat untuk kesehatan ini lebih luas lagi.
Dengan keunikan dan manfaat kesehatan yang ditawarkan, lanjut Wawan, Tetenong diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan dan memberikan kontribusi positif bagi ekonomi lokal.
“Saat ini Tetenong menjadi welcome drink di Kampung Wisata Binong. Wisatawan juga bisa membelinya di Kampung Wisata Binong dengan harga Rp5.000-7.000,” katanya menandaskan.