SUMEDANG – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) melakukan penelusuran langsung terkait viralnya video mobil berplat merah ikut kampanye Pilkada di Media Sosial (Medsos) belum lama ini.
“Iya, kemarin (23/10), kami melakukan penelusuran ke berbagai pihak dan saksi-saksi atas adanya video viral mobil berplat merah ikut kampanye,” kata Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Sumedang, Taufik Hidayat, Jumat 25 Oktober 2024.
Pada penelusuran tersebut, lanjut Taufik, pihaknya mendatangi Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Sumedang, untuk meminta klarifikasi.
“Kami telah meminta keterangan kepada Kabid pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, serta pihak-pihak lainnya. Kami juga telah memeriksa dokumen-dokumen dari mulai surat tugas, foto-foto kegiatan. Dan memang betul pada saat itu petugas dari DPPKBP3A sedang melaksanakan tugas,” tegasnya.
Adanya dokumen-dokumen, surat tugas dan dokumentasi kegiatan itu, lanjut Taufik, sangat membantu Bawaslu dalam melaksanakan pengawasan.
“Jadi hasil penelusuran dan bukti yang kami dapatkan. Kami sangat menyayangkan terkait berita di Medsos, karena itu bisa fitnah atau bisa juga disebut sebagai berita bohong,” ujar Bah Opik sapaan akrab dari Taufik Hidayat.
Untuk itu, Baj Opik mengimbau, agar berhati-hati dalam menaikan sebuah informasi ke media sosial sebelum data dan faktanya jelas.
“Jadi jangan sampai merugikan diri sendiri dan orang lain karena dapat mencemarkan nama baik orang lain dan bisa dikenakan UU ITE,” tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah video menunjukan satu unit mobil berplat merah dituding ikut dalam rombongan kampanye salah satu Pasangan Calon Bupati dan wakil Bupati Sumedang viral di media sosial Tiktok, hari ini Rabu 23 Oktober 2024.
Dalam video berdurasi 14 detik yang disebarkan oleh akun TikTok @majumapan 2584 terlihat satu unit mobil kendaraan dinas berplat merah yang berisikan sejumlah orang diteriaki ikut kampanye.
“Nih yang ikut kampanyenya nih, bapa-bapanya nih ikut mendukung nih. Mobil merah dipake kampanye nih, saudara-saudaranya pa Dony nih, mobil merah curian,” teriak suara laki-laki dalam video yang diunggah akun @majumapan 2584 itu.
Menanggapi viralnya video tersebut, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada DPPKBP3A Sumedang Ekki Riswandiyah menegaskan, jika video viral mobil dinas dipakai kampanye itu tidak benar adanya atau berita hoax.
Ekki menuturkan, mobil yang plat merah yang ada dalam video itu dipakai oleh tim konselor Puspaga (Pusat pembelajaran keluarga) DPPKBP3A Sumedang, yang akan melaksanakan penjangkauan kasus kekerasan pada anak ke Desa Cilopang Kecamatan Cisitu.
Namun saat dalam perjalanan, tepatnya berada di tanjakan Desa Ranjeng, lanjut Ekki, posisi mobil yang ditumpangi tim Puspaga terjebak dan tidak bisa parkir atau balik arah karena luas jalan tidak cukup dan di belakang ada mobil truk.
Di waktu bersamaan, sambung Ekki, datang rombongan mobil salah satu paslon yang sedang konvoi. Sehingga mobil tersebut terjebak di tengah rombongan.
“Kami tidak mengetahui jadwal kampanye. Dan tidak tahu juga ada rombongan paslon akan lewat. Jadi saat di tanjakan Desa Ranjeng, mobil yang ditumpangi tim Puspaga itu, terjebak dan tiba-tiba terhubung dengan rombongan kampanye. Posisi mobil tidak bisa parkir ataupun balik arah kerena luas jalan tidak cukup dan dibelakang juga ada mobil truk,” tegasnya.
Ekki memastikan, keberangkatan tim Puspaga ke Desa Cilopang merupakan tugas resmi dan dilengkapi dengan surat perintah tugas dari DPPKBP3A.
“Tim Puspaga ke Cilopang itu dilengkapi surat perintah tugas dari DPPKBP3A Sumedang. Dan itu untuk melakukan pendampingan dan penjangkauan kasus kekerasan pada anak ke Desa Cilopang,” tegasnya.
Untuk itu, Ekki mengimbau, kepada pihak yang tidak bertanggungjawab untuk tidak menyebarkan berita hoax dan segera mencabut pemberitaannya atau postingannya.
“Kami disini bekerja untuk melakukan pendampingan terhadap kasus anak dan perempuan di Desa Cilopang. Jadi jangan difitnah ikut kegiatan kampanye,” tandasnya.