Berita  

Telkomsel Salurkan Bantuan CSR “Berbagi Senyuman” untuk Guru di Sumedang

Sumedang, 25 April 2025 – Telkomsel melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) “Berbagi Senyuman di Jumat Berkah” menyalurkan bantuan berupa sembako kepada 100 guru di Kabupaten Sumedang, Jumat (25/4/2025). Bantuan ini secara khusus diberikan kepada guru wanita dan guru honorer calon Aparatur Sipil Negara (CASN) kategori R2 yang akan segera diangkat.

Anggota Komisi I DPRD Sumedang, Dr. Iwan Nugraha, turut hadir dalam acara tersebut dan menyampaikan apresiasinya kepada Telkomsel atas kepeduliannya terhadap dunia pendidikan di Sumedang. Dalam kesempatan itu, sejumlah aspirasi dan permasalahan di dunia pendidikan juga disampaikan oleh para guru honorer.

Beberapa isu yang mengemuka antara lain harapan agar tenaga sukwan di Cimanggung tetap diangkat menjadi ASN, serta tantangan terkait rasio guru dan murid yang tidak ideal, di mana seorang guru terkadang harus mengajar lebih dari 50 siswa. Keterbatasan ruang kelas dan tenaga pendidik juga menjadi perhatian utama.

Ini Baca Juga :  Polres Sumedang Akan Gelar Operasi Patuh Lodaya 2023, Catat Nih Tanggal dan Sasarannya

Menanggapi hal tersebut, Dr. Iwan Nugraha menyatakan bahwa pihaknya akan menyampaikan permasalahan dan masukan dari para guru honorer ini kepada Pemerintah Kabupaten Sumedang.

“Namun, kami menekankan akan memprioritaskan keluhan yang realistis, mencontohkan bahwa penambahan tenaga honorer tidak mungkin dilakukan jika kemampuan daerah dalam membayar honor terbatas,” ujarnya.

Lebih lanjut, Dr. Iwan menjelaskan bahwa status pengangkatan guru honorer yang belum terealisasi akan menjadi bahan pembahasan DPRD dengan pihak terkait, baik di tingkat daerah maupun pusat.

“Bagaimana solusinya, masukan ini akan diinput ke pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Kita tetap akan berkomunikasi dengan pemerintah terkait,” ujarnya.

Ini Baca Juga :  Berkat Kades, Sampah Berserakan di Pemakaman Umum Sumedang Ini Kini Bersih

Terkait teknis penggajian, Dr. Iwan menyinggung adanya program sertifikasi guru yang tunjangannya dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. Ia juga menyoroti perbedaan dengan tenaga kesehatan yang justru harus membayar untuk mendapatkan sertifikat profesi.

Sementara itu, perwakilan dari tenaga pendidik, Iyus (35) menyampaikan ucapan terima kasih kepada Telkomsel atas bantuan CSR yang diberikan. Mereka berharap dukungan serupa dapat terus diberikan mengingat status sebagian guru yang masih CASN dan keterbatasan dukungan dari pemerintah daerah saat ini.

“Perhatian dari semua lini pentaheliks ini menjadi bagian yang akan mempermudah dan meringankan beban-beban tertentu di lapangan dalam urusan pendidikan ini,” ujar perwakilan guru.

Ini Baca Juga :  Cegah Wabah PMK Muncul di Cikancung, Polisi dan Distan Bandung Cek Kesehatan Ternak

Pihaknya juga menyampaikan informasi terkait urusan kepegawaian yang menjadi perhatian di tahun 2025, termasuk belum optimalnya tunjangan sertifikasi bagi sebagian guru TK/PAUD dan Operator UPT, serta keterbatasan tenaga kependidikan di lapangan.

Masukan-masukan ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian bagi pemerintah daerah dan pusat dalam menyusun kebijakan kepegawaian yang lebih solutif dan sesuai dengan kondisi di lapangan.