BANDUNG – Telkom University Bandung menjalin kolaborasi dengan PT Bio Farma menghadirkan sistem pencahayaan cerdas berupa green ecosystem berbasis Internet of Things (IoT).
Ketua Periset Maman Abdurohman menilai pemanfaatan sistem pencahayaan pada sebuah perusahaan sangat penting. Untuk dikelola dengan baik agar penggunaan listrik lebih efisien.
“Dalam penelitian ini ada satu upaya kamu membangun sistem pencahayaan cerdas yang efisien dengan cara memanfaatkan teknologi IoT”. Kata Maman Abdurohman, Kamis 21 Juli 2022.
Guru Besar Telkom University itu menyebut sistem pencahayaan cerdas yang dihadirkan ini dapat mengendalikan penggunaan baik dalam ruangan maupun luar ruangan sesuai keperluan.
“Dengan menggunakan sistem pencahayaan cerdas ini diharapkan penggunaan listrik di lingkungan PT. Bio Farma dapat terkendali dengan tetap sesuai kebutuhan pengguna,” ungkap Maman.
Sehingga, lanjut dia, akan terbentuk green ecosystem pada lingkungan tersebut. Ini beririsan dengan sustainable development goals yang memang telah dicanangkan oleh pemerintah.
“Green ecosystem merupakan sebuah kondisi optimasi dalam pemanfaatan infrastruktur Teknologi Informasi yang tetap memperhatikan lingkungan,” Guru Besar Telkom University
Maman menambahkan penerapan teknologi merupakan salah satu upaya strategis dari perusahaan untuk meningkatkan kinerja proses dalam pengelolaan sistem perusahaan.
“Dalam penelitian ini ada upaya untuk menggabungkan sumber tenaga listrik dari PLN dan menggunakan sumber listrik yang mandiri dari panel surya,” kata Periset itu menjelaskan.
Penelitian ini memperoleh pendanaan Rp2,1 Miliar dari LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) dan Rp1,1 Miliar dari mitra terkait. Pendanaan ini dikucurkan bertahap selama 3 tahun.
Pada penelitian ini juga melibatkan setidaknya 12 anggota periset berasal dari 3 institusi berbeda, yaitu Telkom University, Bio Farma, dan PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI).