INISUMEDANG.COM – Dinas Kesehatan Sumedang terus melakukan berbagai upaya untuk menekan tingginya rumah tangga tidak sehat akibat rokok di Kabupaten Sumedang. Adapun salah satu upaya untuk menekan angka perokok aktif. Yaitu dengan cara mendirikan posko konsultasi berhenti merokok di seluruh Puskesmas se-Sumedang.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang Uyu Wahyudin mengatakan. Berdasarkan data hasil survei Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang dilakukan Pemkab Sumedang tahun 2022. Persentase rumah tangga tidak sehat di Kabupaten Sumedang, cukup tinggi, yaitu mencapai 42,6 persen dan sisanya 57,4 persen masuk kategori rumah tangga sehat.
“Jadi, indikator rumah tangga tidak sehat di Kabupaten Sumedang yaitu masih adanya anggota keluarga yang merokok di dalam ruangan. Sehingga, bila ada salah satu anggota keluarga yang merokok di dalam ruangan. Tetap masuknya itu kategori rumah tangga tidak sehat,” kata Uyu kepada wartawan, Senin 1 Agustus 2022.
Rokok sendiri, kata Uyu, menjadi salah satu pemicu meningkatnya resiko kematian.
“Memang, kematian akibat merokok ini tidak secara langsung. Namun, penyakit yang menyebabkan kematian itu terjadi akibat dari merokok. Khususnya, para perokok pasif,” ungkapnya.
Selain mendirikan posko konsultasi berhenti merokok di seluruh Puskesmas, lanjut Uyu,
Dinkes Sumedang juga gencar melakukan edukasi melalui kegiatan PHBS, yaitu dengan cara kampanye berhenti merokok.
“Didirikannya posko berhenti merokok di Puskesmas tersebut, Alhamdulillah telah membuahkan hasil. Salah satunya di Puskesmas Kecamatan Tomo, dimana banyak pencandu rokok yang berhenti merokok setelah melakukan konsultasi, konseling, dan upaya-upaya lainnya,” tuturnya.
Uyu menambahkan, berbagai upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan Sumedang dalam menekan angka rumah tangga tidak sehat akibat rokok, dengan dukungan anggaran DBH CHT (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau).
“Anggaran DBH CHT untuk kesehatan ini efektif mengurangi jumlah perokok aktif di Sumedang. Karena digunakan untuk pembangunan sarana prasarana kesehatan, serta kampanye berhenti merokok,” tandasnya.