Berita  

Tekan Angka Kekerasan Anak di Sumedang, PATBM Gencar Sosialisasikan E-Learning Pengasuhan Positif

Tekan kekerasan terhadap anak
PATBM Kabupaten Sumedang terus mensosialisasikan model pembelajaran pengasuhan positif dalam bentuk E-Learning.

INISUMEDANG.COM – Sebagai upaya untuk mencegah atau menekan angka kekerasan dalam pengasuhan anak. Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) Kabupaten Sumedang terus mensosialisasikan model pembelajaran pengasuhan positif dalam bentuk E-Learning.

E-Learning sendiri resmi dikeluarkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dengan menargetkan orang tua dan pengasuh.

Ketua Bidang Pemenuhan Hak Anak PATBM Kabupaten Sumedang, Cindy Husena mengatakan. Bila mendidik anak adalah proses pembelajaran bagi para orangtua. Dengan harapan tumbuh kembang anak mereka terjaga dengan baik dan hak anak terpenuhi serta terlindungi.

Adapun setiap proses pengasuhan, lanjut Cindy, baik yang dilakukan oleh orang tua maupun pengasuh, perlu ada pemahaman khusus. Agar pola pengasuhan yang mereka terapkan pada anak tidak menjurus pada tindak kekerasan yang dapat merugikan anak, baik fisik maupun psikis.

Ini Baca Juga :  Peringati Hari Anak, PATBM Sumedang Gelar Lomba Poster Tingkat SMP dan SMA

E-learning pengasuhan positif ini merupakan upaya untuk menjawab tantangan sekaligus solusi bagi 1,1 juta keluarga di Kabupaten Sumedang. Agar mampu mengasuh anak dengan baik sesuai kaidah hak anak. Melalui E-learning ini juga diharapkan menjadi alat bantu bagi para orang tua agar mampu mengasuh, mendidik, memelihara dan menumbuhkan pendidikan karakter pada anak tanpa kekerasan”. Ujar Cindy dalam Kegiatan Peningkatan Kapasitas Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat kepada TP PKK Kecamatan Conggeang, Jum’at (12/4).

Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Sumedang, Ekky Riswandiyah menilai pengasuhan positif sangat penting diterapkan karena terkadang orang tua gagal memaknai disiplin dengan tepat sehingga pengasuhan yang dilakukan justru mengarah pada unsur kekerasan.

Ini Baca Juga :  Libur Sekolah Usai, Toko Alat Tulis Sekolah di Sumedang Dipadati Pengunjung

“Kekerasan masih dianggap efektif dalam mengasuh dan mendidik anak. Ini juga disebabkan karena adanya pemahaman yang kurang tepat terkait dengan disiplin. Selama ini disiplin dipahami sebagai sesuatu yang harus keras, harus membuat anak jera, bersifat menyakiti sehingga dalam praktiknya disiplin identik dengan hukuman,” ujar Ekky.

Ekky menambahkan, tantangan dalam pengasuhan akan terus dihadapi orang tua seiring anak tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu, orang tua harus meningkatkan kapasitas dan pengetahuannya terkait pengasuhan.

“Menjadi orang tua itu tidak ada sekolahnya, maka kita ingin para calon orang tua, orang tua dan pengasuh juga perlu belajar secara khusus cara menjadi orang tua atau pengasuh. Selama mengasuh anak-anak, kita akan selalu berhadapan dengan tantangan-tantangan dan konflik dalam pengasuhan sejalan dengan pertambahan usia anak. Itu harus dihadapi dengan tidak saling menyakiti dan mengatasi tanpa kekerasan yaitu dengan pengasuhan positif,” tutur Ekky.

Ini Baca Juga :  Viral Mobil Berplat Merah Diteriaki Ikut Kampanye, DPPKBP3A Sumedang Berikan Penjelasan

Ditempat yang sama, Kepala Dinas PPKBP3A Kabupaten Sumedang, Hj. Ani Gestaviani berharap melalui PATBM juga mitra bidang PPA lainnya anak-anak di Kabupaten Sumedang semakin terlindungi serta terpenuhi hak-hak anak dan keluarga semakin memahami pengasuhan positif demi terlindunginya anak-anak.

“Perlu diketahui bila E-learning Pengasuhan Positif dapat diakses gratis melalui https://elearning.kemenpppa.go.id dengan terlebih dahulu melakukan pendaftaran akun,” ucapnya.