JATINANGOR – Tak Kunjung diperbaiki, Jalan Kol Ahmad Syam Desa Sayang Kecamatan Jatinangor yang statusnya jalan provinsi diperbaiki warga dan pemerintah desa setempat dengan dana swadaya masyarakat. Bahkan, lebih parah lagi, material urugan jalan menggunakan aspal bekas jalan nasional di Tunggul Hideung Kecamatan Pamulihan.
Kades Sayang Dodi Kurnaedi didampingi Ketua RW 02 Dusun Neglasari, Dedi Ahdiyat mengatakan warga sudah geram dengan kondisi jalan tersebut yang dibiarkan rusak parah. Bahkan sudah rusak sejak 2015 silam namun anehnya belum ada perbaikan. Tak sedikit warga yang kecelakaan akibat jalan tertutup kubangan air dan tanah lumpur.
“Jalan ini membentang dari pertigaan Dangdeur masuk ke Brimob dan berakhir di pertigaan jalan Ir Soekarno Jatinangor. Kebetulan yang masuk wilayah Desa Sayang sampai Jembatan Taraju. Ya kira kira 500 meter, dan ada tiga titik yang rusak. Diantaranya di pertigaan sander RW 01, di Dusun Neglasari RW 02 dan di jembatan Taraju,” kata Kades Dodi.
Berbagai upaya, lanjut Dodi sudah dilakukan diantaranya mengajukan proposal ke Dinas PUPR dan melalui aspirasi anggota DPRD. Namun, belum juga ada tindakan baru sekedar foto foto dan cuitan di Medsos. Hari ini, karena warga sudah bosan dan takut ada korban jiwa, pemerintah desa bersama warga mengurug jalan yang rusak dengan aspal bekas di Pamulihan.
“Ya hari ini ada tiga truk aspal bekas, rencananya ada 8 truk namun terbatas personel tenaga kerja. Insya Allah katanya besok akan ada sumbangan dari donatur warga Perum Puri Khatulistiwa,” ujarnya.
Sementara itu, ketua RW 02, Dedi Ahdiyat mengatakan pihaknya sangat berharap anggota dewan dan pejabat di Pemkab Sumedang turun ke lapangan untuk mengecek kondisi jalan yang rusak. Sebab, selain jalan provinsi Jalan ini sebagai akses penghubung kabupaten Bandung dan Sumedang juga akses ke Mako Brimob Polda Jabar.
“Mohon perhatiannya kepada pejabat jangan selalu duduk duduk, lebih baik terjun ke lapangan lihat kondisinya, lihat masyarakat banyak kecelakaan. Dimana perhatiannya saya mohon kepada pejabat perhatikan kondisi jalan kalau memang tidak ada perbaikan lebih baik menanam pisang aja di tengah jalan,” ujarnya.
Ketua Umum PWJ, Titus Andrian mengaku sangat ironis melihat kondisi jalan provinsi Jalan Kol Ahmad Syam Desa Sayang Kecamatan Jatinangor yang diaspal dengan aspal bekas jalan nasional. Padahal, secara prinsip tidak layak dan sangat memprihatinkan. Disatu sisi PAD kecamatan Jatinangor yang besar lebih besar dari Pamulihan namun menggunakan aspal bekas di Pamulihan.
Ditambah lagi, Jatinangor sebagai etalase Sumedang, sehingga harus benar benar diperhatikan. Jatinangor harus menjadi corong dan role model kecamatan tertata baik. Apalagi digadang gadang mau menjadi kawasan perkotaan, namun jalannya amburadul.
“Sangat memprihatinkan dan ini tamparan keras bagi Pemda Sumedang, Jatinangor itu kota, tapi kenapa infrastruktur tak diperhatikan. Secara kasarnya, aspal bekas orang diambil Jatinangor dan dipakai melur jalan. Jelas sangat memalukan,” ujarnya.