Tak Hanya Tahu Sumedang, Opak Cimanggung Cemilan Raja, Ternyata Laku Hingga ke Luar Kota

INISUMEDANG.COM – Tak hanya tahu Sumedang dan Ubi Cilembu, ternyata oleh oleh Khas Sumedang juga dari jenis makanan ringan. Ya, selain Opak Conggeang yang terkenal renyah dan tipis, ternyata di Kecamatan Cimanggung tepatnya di Desa Cimanggung Juga ada sentra pembuatan opak Cimanggung.

Bahkan, rasanya jauh lebih renyah dan halus karena diolah dari ketan pilihan tanpa campuran beras. Pengolahannya pun masih menggunakan cara cara tradisional mulai diseupan atau dinanak seperti nasi, ditumbuk di dulang dan dileak (cetak) dan dijemur diatas sinar matahari. Pembakarannya pun masih menggunakan cara tradisional mulai dibakar menggunakan arang kayu atau arang batok kelapa.

Ya, tepatnya di Dusun Nusa RW 01, Dusun Bendungan RW 02 dan 03, Dusun Kiara Sawargi RW 04, Dusun Cinangka RW 05, 06, dan Dusun Cimanggung Desa Tegalmanggung yang menjadi sentra pembuatan opak Cimanggung asli warisan turun temurun.

Dikisahkan, makanan berasa gurih ini dulunya pernah menjadi cemilan favorit raja atau pun para pangeran di Sumedang (saat itu masih bernama kerajaan Sumedang Larang). Opak yang biasa disajikan di istana tersebut bahkan sengaja dipesan dari daerah Cimanggung ke istana kerajaan. Bahkan, Opak ini biasa menjadi buah tangan kerajaan lain di Jawa Barat.

Ini Baca Juga :  Puluhan Ribu Jemaah Hadiri Maulid Akbar di Ponpes As Syifa Walmahmudiyah Sumedang

Nah, yang membedakan Opak Cimanggung dengan opak produk daerah lain dari bahan bakunya. Opak Cimanggung khusus menggunakan beras ketan yang ditanam di daerah Cimanggung yang terkenal dengan keasrian pesawahannya dan belum terkontaminasi air limbah pabrik. Sehingga, kualitas beras ketan Cimanggung pun jauh diatas rata rata.

Menurut perajin Opak Cimanggung asal Dusun Bendungan Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang, Nandah Opak cimanggung dibuat dari beras ketan yang ditanak, lalu ditumbuk sampai halus kemudian diberi air santan kelapa.

“Perbandingan antara beras dan air santan adalah satu banding satu, artinya jika satu liter ketan berarti 1 butir kelapa,” kata Nandah kepada IniSumedang.com, Selasa 2 Mei 2023.

Menurutnya, beda Opak Cimanggung dengan opak di daerah-daerah lain terletak pada kualitas bahan yang digunakan. Opak Cimanggung, kata dia, menggunakan beras  ketan yang benar-benar dipilih dengan baik, tidak bercampur dengan beras biasa, berbeda dengan daerah lain yang dicampur beras biasa agar menghemat biaya produksi. Sebab, beras ketan jauh lebih mahal dari beras biasa. Tumbukan berasnya pun sangat halus, sehingga ketika sudah jadi opak pun terasa halus dan renyah.

Ini Baca Juga :  Masjid Tertua di Desa Ciluluk Tanjungsari Sumedang itu Akhirnya Diresmikan

Sementara, opak di daerah lain tumbukan berasanya masih kasar. Makanya, suka ada benda keras di opak saat dikunyah. Kebanyakan opak di daerah lain juga tidak memakai santan, hanya kelapa parut yang membuat kerenyahan dan harum buah kelapa.

Ada beberapa tahap dalam membuat opak. Pertama, beras ketan dipilih agar tidak ada yang bercampur dengan beras lain. Beras ketan lalu dicuci, kemudian dibuat nasi (setengah matang) dan langsung ditumbuk menggunakan dulang.

“Setelah halus masukan air santan yang telah mengental. Haluskan lagi hingga rata, kemudian baru dicetak dan dijemur diatas sinar matahari,” ujarnya.

Proses penjemurannya pun, sebaiknya jangan sampai terlalu kering. “Karena kalau terlalu kering bisa jadi jelek ketika dibakar. Bentuknya akan kurang rata dan retak-retak,” paparnya.

Agar hasilnya bagus, opak yang masih agak basah dibakar dengan api yang tidak terlalu panas, namun juga tidak terlalu dingin. Kalau panasnya kurang, terang dia lagi, opak kurang berkembang dan tidak menguning warnanya. Proses pembakarannya pun, disarankan menggunakan arang batok kelapa tidak menggunakan mesin open. Agar hasilnya harum dan cita rasa kas opak tradisional masih kentara.
Setelah dibakar, barulah opak dikemas setelah itu dipasarkan.

Ini Baca Juga :  Mengkhawatirkan! Divonis Komplikasi Diabetes Pria di Cimalaka Sumedang Ini Butuh Uluran Tangan

Kendati daerah asalnya, Cimanggung, yang merupakan bagian dari Kabupaten Sumedang, Opak Cimanggung justru mudah dijumpai di toko-toko dan pinggiran Jalan Raya Cicalengka-Nagreg (Kabupaten Bandung). Makanan ini juga dapat ditemukan di kawasan Terminal Leuwi Panjang dan Pasar Kosambi, Kota Bandung.

Namun, karena zaman sudah canggih, Opak Cimanggung ini juga dipasarkan di marketplace dan jual beli online seperti Shoppi dan Lazada serta Goofood.

Bahkan, kata Nandah, karena pelanggannya banyak orang Bandung, sehingga pernah ada orang Malaysia dan Singapura yang merupakan saudara pelanggannya di Bandung yang memesan opak untuk dikirimkan ke negeri ziran Malaysia dan negeri singa.

Harganya cukup bervariasi. Mulai dari yang paling kecil (netto 3,5 kg) seharga Rp 30 ribu, hingga Rp100 ribu per kemasan yang lebih besar. Jika ingin kemasan dus biasa dijual Rp150 sampai Rp200 ribu per dus nya.