INISUMEDANG.COM – Menyambut bulan suci Ramadan, banyak cara yang dilakukan umat muslim demi menyambut bulan penuh berkah ini. Hampir di beberapa daerah Tradisi Sambut Ramadan selalu penuh suka cita oleh umat Islam. Bulan yang paling ditunggu ini menjadi momen istimewa untuk dirayakan dan disyukuri.
Di berbagai daerah di Indonesia, Ramadan disambut dengan sejumlah aktivitas. Kegiatan-kegiatan ini menjadi tradisi turun temurun yang masih dilakukan hingga saat ini. Tradisi menyambut Ramadan di Indonesia pada intinya mensucikan diri, saling bermaafan, dan menjalin silaturahmi. Bahkan ada juga yang membersihkan mesjid serta karpet mesjid di Sungai untuk dipakai tarawih.
Seperti yang dilakukan masyarakat Dusun Bendungan Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung ini.
“Ya membersihkan karpet sebetulnya tidak hanya akan Ramadan, akan tetapi, kan kalau Ramadan aktivitas lebih banyak di masjid untuk solat dan beritikaf, jadi tempatnya harus bersih. Warga kami sudah terbiasa ketika akan puasa karpet masjid selalu dibersihkan di sungai Citarik atau DAM Asep,” kata Ida Tata warga Dusun Bendungan Desa Cimanggung, Selasa (21/3/2023).
Menurut Ida, di Dusun Bendungan ada sungai Citarik dari hulunya di Curug Sindulang yang bermuara ke Sungai Citarum. Sungai ini menjadi tempat mandi, mencuci pakaian, dan menyucikan diri masyarakat menjelang bulan suci Ramadan. Selain mencuci karpet banyak juga warga yang mandi bersama dan usainya selalu diadakan makan bersama (ngaliwet).
Tak hanya warga Dusun Bendungan, kata Ida, Warga Dusun Kiarasawargi, Cikukun, Cinangka, dan Anangeam juga suka mandi dan mencuci karpet di sungai Citarik menjelang Ramadan.
Seperti diketahui, Munggahan diambil dari bahasa Sunda unggah, yang artinya beranjak ke tempat yang lebih tinggi. Unggah dalam artian umat muslim akan berpindah dari bukan Syaban ke bulan agung penuh berkah. Biasanya masyarakat Sunda khususnya Jabar mengisi kegiatan munggahan dengan makan makan atau botram.