INISUMEDANG.COM – Persoalan sampah memang tidak ada habisnya, termasuk di kawasan Jalan Tampomas tepatnya di jalan alternatif menuju pasar Inpres Sumedang. Dimana sampahnya yang makin hari makin berserakan.
Berserakannya sampah itu membuat kesal warga pasar. Tak hanya itu, menambah kumuhnya jalan alternatif dari kawasan jalan Tampomas eks Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang hingga kini belum juga dibongkar.
“Kini muncul persoalan baru, setelah TPS tak kunjung dibongkar, kini jalan alternatif tersebut dijadikan pembuangan sampah“. Kata Sule salah seorang warga pasar Sabtu 22 Maret 2023 di lokasi.
“Jalan alternatif menuju ke pasar Inpres Sumedang di kawasan jalan Tampomas kini menjadi tempat pembuangan sampah yang baru. Oleh warga yang tidak bertanggung jawab yang seenaknya main lempar sampah hingga berserakan kemana mana,” kesal Sule.
Sule menyebutkan para pembuang sampah itu sangat pintar cari cari kesempatannya. Dan tidak punya pikiran sama sekali, karena seenaknya membuang sampah.
“Sudah mah penuh sampah berserakan ditambah eks TPS sampai saat ini belum dibongkar juga. Padahal itu sudah sangat membahayakan, kalau malam hari sudah pasti gelap tidak ada penerangan sudah sangat kumuh. Anehnya kenapa belum juga dibongkar,” ucap Sule.
Akibat eks TPS itu dibiarkan, lanjut Sule, dampaknya sampai saat ini jalan alternatif itu dijadikan tempat buang sampah yang baru, warga sudah sangat kesal dengan hal ini.
“Kalau dibiarkan sampah itu dan tidak segera ditangani makin hari akan makin menumpuk, kalau sudah menumpuk otomatis akan menimbulkan bau busuk, kalau sudah seperti itu, lalu siapa yang mau membersihkannya?, Tidak ada pihak manapun yang membersihkan lingkungan jalan alternatif itu terkecuali warga terdekat,” kata Sule menumpahkan kekesalannya.
Seperti diberitakan sebelumnya bahwa Belum dibongkarnya 70 kios eks Tempat Penampungan Sementara (TPS) warga pasar Inpres Sumedang di kawasan jalan Tampomas membuat resah warga.
Keresahan warga itu, karena eks TPS tersebut menjadi rawan kejahatan dan menjadi tempat buang sampah oleh warga.