Tak Hanya Angker, Konon di Bawah Jembatan Kampung Mati Sumedang Ini Ada Siluman Ular

Jembatan Kampung Cibueuk

INISUMEDANG.COM – Berbagai cerita mistis di Cibueuk Desa Padasari Kecamatan Cimalaka, terus bermunculan pasca Kampung tersebut seperti Kampung mati, karena puluhan rumah di kampung itu telah ditinggalkan penghuninya selama belasan tahun.

Tak hanya cerita mistis di area perkampungannya saja, kini cerita mistis juga muncul dari bawah Jembatan Lahuta (Mustahil), yaitu satu Jembatan yang menuju ke Kampung Mati di Cibueuk tersebut. Menurut cerita, konon di bawah Jembatan itu, merupakan tempat Siluman ular yang di kepalanya memakai Mahkota.

Kisah ini, diceritakan sesepuh Kampung Cibueuk Entis Sutisna bahwa, kenapa Jembatan itu dinamakan Lahuta atau Mustahil. Pasalnya, Kampung Cibueuk yang hanya terdiri dari 40 rumah dulunya disebut mustahil bisa membangun Jembatan.

“Merupakan satu tantangan bagi warga Cibueuk, karena ada yang bilang,”Lahuta teuing kudu bisa ngabangun jembatan ku 40 imah,” (Mustahil sekali bisa membangun jembatan oleh 40 rumah). Dari situ lah, jembatan bisa dibangun hasil gotong royong warga yang lainnya dan dinamakan jembatan Lahuta pada tahun 1977,” tutur Entis kepada IniSumedang.Com Rabu 26 Januari 2022 di lokasi Jembatan.

Ini Baca Juga :  Situraja Sumedang Tempat Kelahiran Tokoh Penting dari Wakil Presiden RI Hingga DPD RI

Selanjutnya, kata Entis, jembatan tersebut diperbaiki pada tanggal 3 bulan Juni tahun 1986. Terlepas dari itu, di jembatan lahuta ini, menyimpan misteri dan aura mistik sangat besar sekali, dan menurut leluhurnya dibawah Jembatan Lahuta ada kerajaan Siluman Ular Kuning.

“Saya sendiri, pernah ‘kawenehan’ (bertemu secara tidak sengaja) ketika sedang melintasi jalan setapak di kebun, di depan saya sendiri melintas Ular sangat besar sekali, sontak saya kaget dan berdiam, dikira saya Ular itu tidak bergerak, nyatanya, setelah 15 menit baru kelihatan ekornya, artinya saking panjang nya Ular itu,” ungkap Entis yang mengaku masih merinding jika teringat waktu melihat ular tersebut.

Sering Bermimpi Minta Dikembalikan Ke Tempat Asalnya

Pernah juga, sambung Entis, kejadian terhadap warga yang menangkap Ular kuning yang sangat langka dengan ukuran normal. Dan oleh salah satu warga dijual ke orang Desa Naluk. Namun, yang terjadi justru orang yang membeli ular tersebut tidak kuat mengurusnya.

Ini Baca Juga :  Satpol PP Sumedang Tertibkan Puluhan Reklame Tak Berizin

“Setelah dibeli oleh orang Desa Naluk, orang tersebut beberapa hari kemudian datang lagi sambil membawa Ular itu, dan katanya. ‘saya mau lepasin ini Ular, karena tiap malam saya selalu bermimpi, Ular ini bicara tolong kembalikan ke tempat asalnya,’ begitu ngomongnya yang beli ular itu. Maka dilepaskan kembali,” ujar Entis.

Menurut cerita, lanjut Entis. Dulu katanya pernah ada kerajaan Siluman Ular Kuning tempat itu tepatnya dibawah Jembatan, tepatnya di lokasi bertemunya dua aliran air selokan tersebut.

“Dulunya, tempatnya dibawah Jembatan ini, tepat di pohon enau itu. Menurut cerita ada juga orang orang yang datang ke sini. Namun sekarang, mungkin karena perkembangan jaman, lambat laun tidak ada lagi orang yang datang. Tetapi kalau untuk penampakan masih saja ada yang melihat,” ucapnya.

Ini Baca Juga :  Kasus Harian Covid-19 di Sumedang, 5 Orang Terkonfirmasi Positif Baru dan 6 Sembuh dan 1 Meninggal

Tak hanya itu, terang Entis, di jembatan ini juga, dirinya sempat melihat sosok seperti pocong dengan posisi duduk di jembatan. Kejadian itu ia alami, ketika malam-malam melewati jembatan Lahuta ini.

“Ketika saya lewat, ini saya sendiri yang mengalami, ada pocong sedang duduk di tembokan jembatan Lahuta. Sontak kaget, dan saya lihatin terus akhirnya menghilang,” ucapnya.

Entis juga mengisahkan istrinya, yang pulang mengajar. Saat melintasi kuburan yang diapit kebun, terlihat ada ular di kepalanya memakai mahkota, dan ular itu sangat besar dan panjang.

“Ketika saya pulang mengajar, pas melintasi kuburan, ada ular di kepalanya memakai mahkota, ular itu sangat besar sekali. Jelas saya kaget, tapi Alhamdulillah tidak mengganggu. Kejadian itu membuat badan saya terasa lemas,” tandasnya.