INISUMEDANG.COM – Banjir yang menggenang 4 Desa di Jatinangor Sumedang termasuk Desa Cipacing membuat warga panik. Bahkan, sebagian warga yang tengah melaksanakan solat terawih tiba-tiba menyelamatkan diri karena air datang menggenang rumah mereka. Informasi yang dihimpun wartawan IniSumedang.com, banjir di Desa Cipacing sendiri sedikitnya menggenang 23 rumah penduduk yang tersebar di RW 13 Dusun Selokan Jarak dan RW 18 Dusun Kampung Baru.
Babinsa Cipacing Serda Deni Mulyana didampingi Babinkamtibmas Serka Asep Nandang mengatakan hujan yang terjadi sejak Selasa (19/4) sore menyebabkan dua kampung di Desa Cipacing terendam air. Dengan rata rata ketinggian antara 60 sampai 80 centimeter.
“Banjir terjadi pada jam 18.00 Wib, boro boro bisa terawih warga sibuk menyelamatkan diri dan bersih bersih. Waktu berbuka puasa juga ditengah genangan air,” ujarnya.
Bahkan, dirinya pun sempat menyelamatkan anak kecil dengan menggendongnya keluar rumah. Sebab, air di dalam rumahnya setinggi 80 centimeter, anak anak usia SD bisa tenggelam jika memaksakan berenang. Warga terdampak pun, kata Deni tak bisa solat terawih karena rumah dan sebagian mesjid tergenang air.
Adapun, kata Deni, rincian rumah yang terendam air diantaranya RT 01 dan 02 RW 13 ada 17 Rumah. RT 03 dan 04 RW 18 ada 6 Rumah dengan total 23 KK/Rumah. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut hanya mungkin sebagian harta benda yang bisa diselamatkan.
Menurut Deni, banjir tersebut disebabkan oleh luapan Sungai Cikeruh yang tidak bisa menampung curah hujan yang tinggi yang terjadi di Kec Jatinangor. Sehingga menyebabkan air dari permukaan sungai Cikeruh meluap ke rumah warga. Selain itu wilayah Desa Bojong Loa Kecamatan Rancaekek yang berbatasan dengan Desa Cipacing sungainya tidak bisa menampung debet air, yang otomatis air berbalik ke daerah Desa Cipacing.