BANDUNG – Sebanyak 88.000 petani dan 72.000 kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Kabupaten Bandung bakal didaftarakan menjadi peserta BPJSTK (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan) pada tahun 2024 nanti.
“Kami terus menyosialisasikan soal rencana memberikan layanan BPJSTK di Kabupaten Bandung pada tahun 2024 mendatang bagi petani dan juga para kader PKK ini,” ungkap Bupati Bandung Dadang Supriatna dalam keterangannya kepada para wartawan.
Menurut Dadang ada beberapa manfaat para petani dan kader PKK menjadi peserta BPJSTK. Bila terjadi kecelakaan bisa dicover, bila meninggal ahli waris dapat santunan Rp42 juta, dan bila sudah tiga tahun jadi peserta anaknya dapat beasiswa Rp174 juta.
“Tak hanya perhatian bagi petani dan kader PKK, kami (Pemkab Bandung) menggulirkan program lain di masyarakat. Yakni insentif guru ngaji Rp109 miliar demi mengangkat nama baik para ustadz dan ustadzah. Ini anggaran terbesar di Indonesia,” katanya.
Lebih lanjut, Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu memaparkan pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan ada tanpa jaminan untuk memberantas bank emok pun menjadi program lain yang telah dihadirkan Pemerintah Kabupaten Bandung selama ini.
“Karena bank emok merusak akhlak dan moral dan yang paling berbahaya pinjaman online (pinjol). Pemkab Bandung sudah anggarkan Rp70 miliar untuk pinjaman dana bergulir. Ini bisa digunakan untuk yang ingin membuka usaha,” katanya menandaskan.