INISUMEDANG.COM – Sumur Cikahuripan yang letaknya di tengah pesawahan tepatnya di Dusun Cikalong RT 01 RW 01 Desa Tomo Kecamatan Tomo Kabupaten Sumedang. Konon dipercaya merupakan peninggalan Sunan Gunung Djati ketika sedang melakukan perjalanan ke Padjadjaran.
“Ceuk Carita Baheula Sunan Gunung Djati rek indit ka Padjadjaran, ngasoan. Terus ngieun kokowakan kaluar cai nu digunakeun keur nginum, mandi jeung wudhu” (Menurut cerita jaman dulu, Sunan Gunung Djati akan berangkat ke Padjajaran. Istirahat, terus membuat sumur kecil lalu keluar air yang digunakan untuk minum, mandi dan Wudhu)”. kata Ketua BPD Desa Tomo Ustadz Ate sapaan akrabnya.
Kemudian, kata Ustadz Ate, hal tersebut dibuktikan pada tahun 2006. Kedatangan orang yang berjubah dari Yayasan Gunung Djati Cirebon, mengaku mau mencari tanah milik Sunan Gunung Djati yang ditandai dengan sumur tersebut. Dan mau mengklaim tanah tersebut.
“Namun, Alm Ayah sapaan Drs. H. Dadang Fauzi (Pimpinan Ponpes Darul Faizin) menolak dan meminta bukti pengklaiman tersebut. Dan pihak Yayasan Gunung Djati tidak bisa membuktikannya,” tambahnya.
Sedangkan untuk tahun dan awal penamaan Sumur Cikahuripan sendiri, lanjut Ustadz Ate. Tidak ada yang tau kepastiannya, karena dari dulu Sumur Cikahuripan ini tidak pernah kering walaupun musim kemarau panjang. Dan dimanfaatkan para warga Dusun Cikalong untuk mandi dan air minum disaat Air PDAM tidak mengalir.
Penamaan Sumur Cikahuripan Diperkirakan Zaman Ki Pulung dan Ni Pulung
Sementara itu, Ketua DKM Masjid Al-Hikmah Cikalong Bah Udin mengatakan, terkait penamaan Sumur Cikahuripan, ia mengaku tidak tahu siapa.
“Tah ari nu ngaranan Cikahuripan mah teu apal, cuma sigana keur jaman ki pulung jeung ni pulung nu ngababak-babak lembur ieu. (Kalau yang memberi nama Cikahuripan mah tidak tahu. Mungkin waktu zaman ki Pulung dan Nenek Pulung yang membuat kampung ini),” ujar bah Udin.
Bah Udin menuturkan, jaman dahulu ketika datang bulan Maulid, suka banyak yang datang ke sumur Cikahuripan tersebut. Baik dari Bugel, Bantargintung, terus orang dari Cipeles, hanya sekedar mandi dan suka ada yang meminta-minta
“Keur baheula mah pas bulan mulud sok loba nu daratang ka Sumur eta, ti bugel, bantargintung, terus urang Cipeles, nu ngadon mandi jeung kadang sok aya nu menta-menta,” ucap Bah Udin dengan bahasa Sundanya.
Pantauan IniSumedang.Com di lapangan, sangat menyayangkan kondisi Sumur Cikahuripan yang merupakan icon Dusun Cikalong Desa Tomo ini sekarang tidak terawat. Padahal sumur ini masih memberikan manfaat bagi sebagian warga Dusun Cikalong khususnya RT. 01.