INISUMEDANG.COM – Pemerintah Kabupaten Sumedang meraih penghargaan terbaik ke-2 untuk kategori jumlah KK kurang dari 500.000 pada apresiasi pengelolaan Pendataan Keluarga Tahun 2021 tingkat Provinsi Jawa Barat.
Hal itu disampaikan oleh Drs. Ova Lathva Fouza, selaku Kepala Bidang Keluarga Sejahtera pada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sumedang, melalui seluler, Rabu (24/11).
Ia menjelaskan, penghargaan ini diberikan pada acara Saresehan Pendataan Keluarga 2021 dan Pengukuhan TIM Pendamping Keluarga tingkat Provinsi Jawa Barat di Hotel Horison Palma, Pangandaran (23-24/11).
Adapun indikator untuk penilaian, menurut Ova ada Lima. Pertama, Target dan capaian PK21; kedua, pelaksanaan rapat posko dan evaluasi rutin tingkat kabupaten/kota; ketiga, pengamatan dan evaluasi PK21 menggunakan lembar supervisi; keempat, dukungan APBD Kabupaten/Kota untuk pelaksanaan PK21; dan terakhir, rencana pemanfaatan data hasil PK21.
“Alhamdulillah dari hasil penilaian tersebut, Sumedang meraih kedua terbaik se-Jawa Barat,” tuturnya.
Pada acara tersebut, hadir pula Deputi bidang Adpin BKKBN RI, Sekretaris DP3AKB Jawa Barat dan Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat.
Ova menjelaskan, Data keluarga sangatlah penting dalam perencanaan pembangunan, karenanya setiap lima tahun sekali pemerintah melaksanakan pendataan keluarga yang dilaksanakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.
“Pendataan keluarga di tahun 2020 dilaksanakan pada 1-30 Juni 2021 dan Pendataan Keluarga tahun ini berbeda dengan Pendataan Keluarga Lima Tahun yang lalu (2015). Karena pada Tahun 2021 ini Pendataan Keluarga melalui Indeks Pembangunan Keluarga (IPK) sebagai suatu cara mengukur standar hidup di Sumedang,” kata pria yang pernah menjabat Kepala UPTB KB ini.
Ia menambahkan, IPK merupakan penentu dari ketentraman, kemandirian, dan kebahagiaan pada suatu keluarga. Indikator yang digunakan nantinya juga akan melihat berbagai aspek, seperti indikator tentram itu berkaitan dengan legalitas perkawinan dan fungsi-fungsi keluarga, mandiri itu biasa berhubungan dengan bidang ekonomi dan kesehatan, serta bahagia itu soal kesejahteraan.
Selain dapat digunakan sebagai tolak ukur dari sebuah keluarga, menurutnya, IPK bisa mengukur bagaimana ketahanan dan kesejahteraan keluarga di Sumedang, yang nantinya bisa menjadi indikator pembangunan pemerintah daerah.
Ia berharap, IPK bisa digunakan untuk membuat diagnosis ditingkat keluarga. Karena indikator dalam IPK bisa digunakan untuk menyusun strategi dalam membuat kebijakan yang lebih tepat sasaran dan mampu melihat akar masalah dalam pembangunan keluarga.
Ia juga mengucapkan banyak terimakasih kepada berbagai pihak atas hasil yang dicapai oleh Kabupaten Sumedang.
“Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang, para Camat, para Kepala Desa, serta seluruh unsur yang terlibat dalam pelaksanaan Pendataan Keluarga Tahun 2021, terutama para kader dan petugas lapangan KB yang dikoordinir oleh para kepala UPTD Dalduk se-Kabupaten Sumedang,” tutur Kabid KS pada DPPKB Sumedang itu.