Berita  

Sumedang Juara! Komitmen Besar Bupati Dony Antar Pesantren ke Panggung Nasional

Jakarta – Kabupaten Sumedang kembali membuktikan diri bukan hanya sebagai lumbung budaya dan pendidikan, tetapi juga sebagai pelopor gerakan pesantren modern yang berakar kuat pada nilai tradisi.

Pada ajang bergengsi Pesantren Award 2025 yang digagas Kementerian Agama RI, Sumedang tampil sebagai Juara Pertama Nasional untuk Kategori Kepala Daerah, mengungguli Bantaeng dan Kendal. Dengan
penghargaan ini menjadi bukti nyata bahwa kepemimpinan Bupati Dony Ahmad Munir telah membawa angin segar bagi dunia pesantren.

Piala kehormatan itu diserahkan oleh Sekjen Kemenag Kamaruddin Amin kepada Wakil Bupati Sumedang, M. Fajar Aldila, yang hadir mewakili Bupati Dony pada Malam Anugerah Pesantren Award 2025, Senin malam (20/10) di Jakarta. Dan hadiri langsung oleh Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar.

Ini Baca Juga :  Usai Viral, Pemotor yang Acungkan Senjata Api Akhirnya Diamankan

“Kami tidak hanya mendukung pesantren secara simbolik, tetapi benar-benar menjadikannya pusat pembangunan daerah,” kata Fajar Aldila.

Fajar menuturkan, di bawah kepemimpinan Bupati Dony, pesantren di Sumedang tak hanya dipandang sebagai lembaga pendidikan agama, tapi sebagai pusat pemberdayaan masyarakat dan penopang masa depan daerah.

Program-program seperti insentif untuk kiai dan guru ngaji, bantuan infrastruktur dan perpustakaan, pemberdayaan ekonomi santri, hingga digitalisasi pesantren dan ketahanan pangan berbasis ponpes, membuat Sumedang menjadi contoh hidup bagaimana nilai religius bisa berjalan seiring dengan inovasi dan kemajuan.

Ini Baca Juga :  Ratusan Suami di Sumedang Ceraikan Istrinya di Tahun 2022, Ini Akar Masalahnya

“Pesantren telah banyak berjasa dalam mencetak generasi berkarakter, kuat mental, dan berakhlak luhur. Kami ingin itu tetap menjadi jantung masyarakat Sumedang,” ungkap Fajar.

Lebih lanjut Fajar menyampaikan, komitmen ini tak hanya berhenti di program. Karena Pemkab Sumedang mengokohkannya dengan sejumlah regulasi strategis, antara lain seperti, Perda No. 1 Tahun 2022 tentang Fasilitasi Penyelenggaraan Pondok Pesantren, Perbup No. 117 Tahun 2023 dan MoU strategis dengan Kemenag

“Inilah bentuk nyata keberpihakan pemerintah terhadap lembaga keagamaan yang telah lama menjadi benteng moral dan spiritual bangsa,” kata Fajar menegaskan.

Sementara itu, Menag Nasaruddin Umar menegaskan pentingnya mempertahankan nilai-nilai kepondokan dalam kehidupan masyarakat modern.

Ini Baca Juga :  Ada Mata Air Cikandung dan Kampung Batik, Desa Nyalindung Didorong Menjadi Desa Wisata di Sumedang

“Kepada seluruh kepala daerah dan pendiri pesantren, terima kasih atas warisan intelektual yang luar biasa. Semoga Allah meridai langkah-langkah kita semua,” kata Menag dalam sambutannya.

Atas segala pencapaian ini, Sumedang tak hanya meraih penghargaan, tapi juga menetapkan standar baru bagaimana pesantren bisa menjadi pusat kemajuan daerah. Pesantren tak lagi hanya sebagai lembaga tradisional, tapi sebagai motor perubahan dan pusat pemberdayaan umat.

Fajar menambahkan, penghargaan ini menjadi hadiah untuk seluruh masyarakat Sumedang, para kiai, santri, dan tokoh-tokoh yang tak lelah berjuang menjaga cahaya ilmu di pelosok negeri.

“Ini kemenangan kita bersama. Untuk Sumedang, dan untuk Indonesia yang lebih berkarakter,” pungkasnya.