INISUMEDANG.COM – Untuk menyukseskan Long Form SP2020 dan menghasilkan pendataan yang berkualitas baik. Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumedang melaksanakan pelatihan terhadap 321 petugas yang akan diterjunkan dalam pelaksanaan LF SP2020.
Kepala BPS Kabupaten Sumedang Ir. Yayan Eka Tavipian, MT mengatakan, Long Form SP2020 atau yang dikenal dengan Sensus Penduduk Lanjutan. Merupakan pekerjaan marathon yang berulang dan sudah dirancang pada tahun 2018 lalu.
Namun, adanya pandemi Covid-19 di tahun 2020 menjadikan munculnya perubahan proses bisnis SP2020 yang membuat sensus penduduk ini batal dilakukan pada tahun 2021.
“Seperti diketahui jika adanya pandemi Covid-19, berdampak terjadinya refocusing anggaran, membuat Long Form SP2020 atau sensus penduduk lanjutan ini batal dilaksanakan pada tahun 2021. Dan pada tahun 2022 ini, akhirnya BPS akan menyelenggarakan pendataan tersebut,” ujar
Untuk mensukseskan pelaksanaan Long Form SP2020 tersebut, lanjut Yayan, saat ini BPS Sumedang melakukan pelatihan terhadap 321 petugas sensus yang bakal diterjunkan dalam pelaksanaannya nanti.
“Ada 321 petugas yang kita latih saat ini. Dan rencananya mereka akan melakukan sensus terhadap sampel LF SP2020 yang merupakan 5 persen dari total rumah tangga di Sumedang yang tersebar di 1.106 blok sensus,” ucapnya.
Yayan menuturkan, ada beberapa adaptasi yang dilakukan dalam kegiatan LF SP2020. Diantaranya adalah adanya penyesuaian proses bisnis kegiatan BPS dengan mitigasi non respon melalui pemanfaatan teknologi menggunakan moda untuk pemutakhiran menggunakan PAPI. Sedangkan unutuk pencacahan rumah tangga sampel menggunakan moda CAPI, CATI dan CAWI yang akan dijelaskan lebih dalam pada saat pelatihan.
Kegiatan Long Form SP2020 Adanya Pembelajaran Mandiri Sebelum Pelatihan Tatap Muka
Selain itu, adaptasi selanjutnya adalah adanya pembelajaran mandiri sebelum dilakukan pelatihan secara tatap muka.
“Untuk itu, peserta pelatihan diharapkan dapat memiliki kesiapan dalam memahami materi sebelum mengikuti pelatihan,” ucapnya.
Melalui pelatihan ini juga, sambung Yayan, para instruktur harus memastikan bahwa petugas memiliki pemahaman terhadap konsep dan definisi, mamahami proses bisnis pendataan, menguasai teknik komunikasi dalam mencegah nonresponse dan mengikuti SOP lapangan yang sudah ditentukan.
“Saya yakin, pelatihan petugas ini dapat menjadi rekonsiliasi kekuatan untuk menyukseskan LF SP2020,” harapnya.
Kegiatan LF SP2020 pada tahun 2022 ini, tambah Yayan. Mulai dilaksanakan pada tanggal 15 Mei hingga 30 Juni 2022. Diawali dengan kegiatan pemutakhiran pada tanggal 15 hingga 31 Mei 2022 dan dilanjutkan kegiatan pengumpulan data pada tanggal 1-30 Juni 2022.
“Kita meyakini pentingnya pelaksanaan LF SP2020. Oleh karena itu hasil pendataan LF SP2020 harus memiliki kualitas yang baik. Keterbatasan hasil pendataan Short Form SP2020 perlu menjadi pelajaran. Selain itu, SP2020 merupakan prioritas nasional, dimana mampu menyediakan parameter demografi. Serta karakteristik penduduk lainnya untuk keperluan penyusunan proyeksi penduduk 2020-2050. Mendukung penghitungan indikator SDGs dan target RPJMN bidang kependudukan,” kata Yayan menegaskan.