BANDUNG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat menyampaikan turut bersiaga menyikapi adanya potensi bencana di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum saat cuaca buruk.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jawa Barat Bambang Imanudin menyebut pihakanya memiliki perhatian khusus dalam penanggulangan maupun edukasi kebencanaan di DAS Citarum.
“Citarum sungai terpanjang di Jabar dari Cisanti Kabupaten Bandung hingga Muaragembong Kabupaten Bekasi. Selain itu sungai strategis nasional,” ungkapnya dalam keterangannya kepada wartawan.
Lebih lanjut, Bambang mengatakan musibah banjir saat cuaca buruk melanda menjadi persoalan yang pelik pada DAS Citarum. Terlebih dengan hadirnya 700 anak dan cucu sungai yang bermuara ke Sungai Citarum.
“Di kawasan anak-anak sungai itu yang merupakan daerah retensi atau parkir air saat ini jadi banyak bangunan seperti di area hulu Cirasea, Citarik, Cikeruh, Ciwidey, Cikapundung, dan Cipamokolan,” tuturnya.
Padahal, lanjut Bambang, itu daerah parkir air yang tidak boleh ada bangunan. Untuk itu dirinya mengajak semua pihak untuk menilai soal filosofi apa sebaiknya penduduk dipindahkan atau banjirnya berpindah.
“Tak hanya itu, yang menjadi persoalan lain yaitu sedimentasi dari tengah ke hilir. Hal itu menandakan di hulu ada pola pertanian yang tidak berpedoman pada pola konservasi. Makanya kami terapkan edukasi,” katanya.
“Ini harus diantisipasi, edukasi dan yang terpenting evakuasi kemana. Terutama persiapan pada peralatan. Kami kerja sama dengan BBWS Citarum. Adapun yang jadi prioritas yaitu banjir Dayeuhkolot,” tegasnya.