Berita  

Situs Keramat Eyang Diva Singa Terendam Oleh Waduk Jatigede Sumedang, Ini Dampak Dirasakan Masyarakat

Situs makam keramat
Lokasi Situs Makam Eyang Diva Singa dan Makam Prabu Dharma Aji Galuh di Desa Sukamenak Kecamatan Darmaraja.

INISUMEDANG.COM – Sebuah situs atau makam keramat yang berada di Desa Sukamenak Dusun Munjul Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang kini tenggelam oleh waduk Jatigede.

Ada 2 Situs makam kerajaan asal Sumedang Larang di Dusun Munjul Desa Sukamenak, yaitu makam keramat Eyang Diva Singa keturunan dari Pangeran Kumendang yang sudah tenggelam oleh air bendungan Jatigede. Dan makam yang berada di sebelahnya. Yaitu makam Prabu Dharma Aji Galuh salah satu penasihat yang menyebarkan agama Islam sejak dulu kala pada saat kerajaan Sumedang Larang.

Namun, makam Prabu Dharma Aji Galuh tidak tenggelam dikarenakan kondisi tanahnya sedikit lebih tinggi dari makam Eyang Diva Singa.

Ini Baca Juga :  Bandara Husein Sastranegara Siap Kolaborasi Majukan Pariwisata Bandung

Sahman Sutisna Juru kunci atau kuncen yang menjaga makam keramat mengatakan. Makam tersebut pada zaman dulu adalah kantor utama kerajaan Sumedang Larang yang terakhir.

“Jika bahasa sekarang mah disebut kantor utama Sumedang Larang terakhir. Yang dari dulu hingga sekarang makam ini sering dikunjungi oleh peziarah. Namun dikarenakan makam Komando Panglima Eyang Diva Singa sudah tenggelam. Peziarah hanya mengunjungi makam Prabu Aji Galuh saja, dan itupun harus menyebrang dengan menggunakan perahu”. Kata pria yang mengaku masih keturunan dari kerajaan Sumedang Larang ini saat dikonfirmasi belum lama ini.

Peziarah Situs Makam Keramat Kebanyakan Dari Luar Sumedang

Sahman menyebutkan, peziarah yang datang itu kebanyakan dari daerah luar Sumedang, bahkan ada peziarah yang berasal dari luar pulau jawa.

Ini Baca Juga :  Galih Kartasasmita Ajak Masyarakat Sumedang Kembangkan Kerajinan Tangan

“Banyak para peziarah yang dari luar daerah seperti dari Baduy, Banten dan juga ada yang dari luar pulau Jawa seperti Sulawesi dan kalimantan. Dan dari berbagai daerah tersebut kebanyakan yang datang itu adalah orang-orang yang mendapatkan petunjuk lewat mimpi. Jadi mereka datang untuk berziarah ke makam inituh karena petunjuk lewat mimpi,” ujar Sahman.

Namun sangat disayangkan, makam keramat Panglima Komando Eyang Diva Singa terendam oleh genangan air Waduk Jatigede. Sehingga para peziarah tidak bisa berziarah di makam tersebut.

Ini Baca Juga :  Lapas Kelas IIB Sumedang Over Kapasitas Hingga 151 Persen, Begini Tanggapan Wakil Bupati

“Jika makam tersebut tidak ada pemeliharaan, maka makam tersebut akan hilang, dan secara otomatis ketika makam tersebut hilang maka sejarah pun akan ikut memudar lalu menghilang,” tuturnya.

Sementara itu, Momo salah seorang warga setempat meminta agar pemerintah bisa memperhatikan keadaan situs makam keramat yang sudah tenggelam tersebut.

“Akibat terendamnya makam keramat tersebut kami merasakan hal yang sangat berbeda. Seperti pada saat belum terendam, ketika 1 muharam atau 1 suro warga selalu mengadakan kegiatan sosial seperti sunatan masal. Tapi sejak terndamnya makam tersebut warga setempat merasakan yang dulunya ramai, sekarang seolah-olah hilang perlahan,” tandasnya.