BANDUNG – Sebanyak 4.449 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Bandung bakal mendapatkan bantuan modal pada tahun 2023 ini. Kebijakan itu disiapkan untuk menekan angka inflasi.
Ketua Harian Tim Pengendalian Inflasi Daerah Bandung Ema Sumarna menyebut pemberian bantuan untuk modal pelaku UMKM ini sebagai salah satustrategi yang bersifat direct effect kepada masyarakat.
“Memang Pemerintah Kota Bandung merencanakan beragam cara. Bantuan yang akan diberikan untuk modal itu sebesar Rp450.000 per UMKM,” ungkap Ema dalam keterangannya kepada para wartawan.
Menurutnya, upaya menekan inflasi adalah dengan mengutamakan kegiatan yang sifatnya direct effect kepada masyarakat, seperti pasar murah dan bazzar murah. Apalagi jelang Ramadan dan Idul Fitri 2023.
“Kami pikir ini cukup strategis dalam meningkatkan daya mampu ekonomi masyarakat. Tahun lalu Pemkot Bandung menggelar padat karya melalui beberapa kegiatan selama 10 hari,” tutur Ema.
Dalam kegiatan itu, lanjut Ema, tiap orang memperoleh upah Rp133.000 per hari. Sehingga selama 10 hari, satu orang bisa mendapat upah Rp1 juta lebih. Di samping itu, ada beberapa hal yang juga dilakukan.
“Yang akan tetap kita lakukan itu di antaranya pemantauan harga agar tetap terkendali, jaminan ketersediaan pasokan, dan kelancaran distribusi, sehingga kelangkaan bisa kita kendalikan,” paparnya.
Ema menilai, jika melihat kinerja dari inflasi yang ada di Kota Bandung berkaitan dengan masalah ketahanan pangan ini secara umum relatif bisa terkendali. Meski begitu akan ada tantangan pada inflasi 2023.
“Salah satunya panen raya padi dan cabai yang tertunda. Apalagi Kota Bandung sangat tergantung kepada yang dihasilkan daerah sekitar. Makanya Kota Bandung dikenal daerah kolektif distributor,” ucap Ema.