INISUMEDANG.COM – Sering banjir akibat dampak Pembangunan jalan tol Cisumdawu di seksi 1, masih menyisakan pekerjaan rumah yang belum selesai. Terutama banjir di musim hujan akibat saluran air yang terpotong dan adanya tanah disposal. Untuk itu, perwakilan 7 Desa di Jatinangor menggelar rapat audiensi. Dengan pihak Satker Tol, BBWS, dan Tim Gugus Tugas Kawasan Perkotaan Jatinangor (KPJ).
Ketua Tim Koordinasi KPJ yang juga Sekda Kabupaten Sumedang, Herman Suryatman mengatakan. Berdasarkan keluhan masyarakat, pihaknya mengumpulkan seluruh tim gugus tugas Kawasan Perkotaan Jatinangor (KPJ) untuk membahas kejadian sering banjir akibat dampak dari pembangunan Jalan Tol Cisumdawu. Sekda juga mengundang perwakilan kades yang ada di dua kecamatan yakni Jatinangor dan Cimanggung.
“Gugus Tugas Kawasan Perkotaan Jatinangor (KPJ) hadir bersama para kepala desa dua kecamatan. Yakni Jatinangor dan Cimanggung, serta Camat Jatinangor untuk mengikuti kegiatan pertemuan tersebut. Yang digelar di Aula Desa Cilayung Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang,” ujarnya Kamis (1/9).
Pembahasan Terkait Beberapa Desa Sering Banjir Akibat Tol Cisumdawu dan Langkah Awal Tim Gugus Tugas KPJ
Menurut Sekda pertemuan ini. Yakni membahas terkait akibat dari dampak tol Cisumdawu jika musim hujan tiba beberapa desa di Jatinangor sering banjir. Termasuk langkah awal program kerja tim Gugus Tugas KPJ.
“Sengaja kita juga menghadirkan dari Satker Tol dan BBWS. Karena ada 7 Desa yang mengeluhkan tentang banjir jika masuk musim penghujan,” ujarnya.
Sekda menuturkan, dari ke 7 desa tersebut ada yang mengajukan pembuatan embung air guna menahan air agar tidak jatuh ke bagian bawah dan sebagai mengantisipasi terjadinya banjir jika musim penghujan.
“Jadi, nanti kita akan cek and ricek lokasinya apakah memungkinkan untuk dibangun embung seperti di Desa Cilayung yang sudah direncanakan akan secepatnya dibangun. Termasuk keinginan Pemdes Cileles yang juga ingin membangun embung. Oleh karena itu kita akan cek ricek guna memastikan bisa atau tidaknya. Apakah cukup dengan Normalisasi sungai saja atau harus dibangun lagi embung, Minggu depan kita akan cek and ricek ke lokasi,” ungkapnya.
Untuk program selanjutnya, pihaknya membagi tugas dengan Satker tol dan BBWS. Jadi nantinya, setelah cek and ricek mana tugas yang harus dikerjakan oleh Satker tol, mana yang harus dikerjakan BBWS dan mana yang harus dikerjakan oleh Pemda.
“Ya pada intinya kegiatan ini guna memastikan kedepannya di kawasan perkotaan Jatinangor meminimalisir banjir, dan daerahnya tertata rapi. Selain itu pelayanan di KPJ juga harus jauh lebih baik dari sebelumnya,” tandasnya.