Sempat Stress dan Putus Asa, Begini Pengalaman Pengidap TB di Sumedang yang Sembuh

Gambar Ilustrasi dari Aladoktercom

INISUMEDANG.COM – Divonis positif TB (Tuberkulosis) bukan hal yang mudah untuk diterima bagi sebagian besar orang. Stress berat yang berujung timbulnya putus asa itu datang, ketika dokter menyatakan hasil Laboratorium menyatakan positif TB.

Namun, berkat disiplin meminum obat serta pendampingan yang setia dan motivasi dari orang-orang terdekat, penyakit yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis itu akan hilang dan bisa hidup normal kembali.

Seperti pengalaman seorang penyintas TB asal Sumedang yang meminta namanya tidak dipublikasikan ini, dirinya harus berjuang selama 6 bulan melawan kuman Mycobacterium Tuberculosis hingga dinyatakan negatif TB.

Sebut saja namanya Mr. X, dia menyebutkan gejala TB yang dirasakannya berawal dari batuk yang tidak berhenti dan akhirnya batuk itu mengeluarkan darah.

Awalnya, kata Mr X, dirinya menganggap batuk yang dialaminya adalah batuk biasa yang sering dialami oleh semua orang pada umumnya. Namun, berkat saran dari teman kerjanya, akhirnya dirinya memberanikan diri untuk memeriksa ke salah satu klinik di wilayah Sumedang.

“Awalnya, saya anggap itu batuk biasa saja. Tapi temen saya mengingatkan untuk diperiksa, karena dikawatirkan terkena TB. Dan benar saja, setelah saya periksa di klinik dan setelah keluar hasil laboratorium, saya dinyatakan positif TB,” ujar Mr. X saat menceritakan pengalamannya ketika divonis TB kepada IniSumedang.Com, Sabtu 28 Mei 2022.

Positif TB, Putus Asa Menghantui

Waktu saya dinyatakan positif TB, lanjutnya, perasaan sudah tidak karuan dan stress berat. Rasa putus asa akan bisa sembuh kembali pun datang menghantui, dan yang terbayang hanyalah kematian yang tinggal menunggu waktu saja.

Ini Baca Juga :  Kisah Tragis Dukun Santet di Sumedang, Dikenang Gerakan "Pangkek Rancakalong" di Era 71-an

“Saat dinyatakan positif dengan bukti yang akurat yaitu hasil Laboratorium. Disitulah puncaknya stress. Perasaan takut mati dan takut dikucilkan itu datang. Dan yang ada dalam benak saya kematian, dan pertanyaan dalam hati dari siapa saya tertular TB ini dan bagaimana nasib istri dan anak-anak yang dicintai, karena TB ini adalah penyakit yang sangat menular,” ucapnya.

Setelah dinyatakan positif TB, selanjutnya dirinya dirujuk ke Puskesmas Kota Kaler untuk mendapatkan penanganan dan menjalani pengobatan. Dan keesokan harinya, dirinya mendatangi Puskesmas sesuai rujukan didampingi sang istri dan ditangani langsung oleh tenaga kesehatan spesialis TB di Puskesmas tersebut.

Penanganan dan Edukasi Nakes Puskesmas Kota Kaler

Di Puskesmas Kota Kaler itu, saya mendapat penanganan serius mulai dari segi pengobatan, motivasi dan edukasi dari tenaga kesehatan yang khusus menangani TB.

“Setelah mendapatkan edukasi seputar cara pengobatan TB, edukasi dan motivasi. Disitu semangat saya untuk kembali sembuh datang ditambah dorongan dari sang istri dan anak-anak tersayang. Dan setelah mendapatkan edukasi itu, saya pun diberi obat-obatan,” tuturnya.

Dalam proses pengobatan, Alhamdulillah sang Istri dengan setia menemani dan terus mengingatkan waktu saya harus meminum obat. Pasalnya, minum obat pada proses penyembuhan TB itu harus tepat waktu atau tidak boleh lupa dan lewat dari jadwal meminum obat setiap harinya.

“Waktu minum obat saat proses penyembuhan itu pukul 06.00 WIB pagi. Dan diwaktu itu sang Istri terus mengingatkan dan membantu saya meminum obat. Istri pun terus mengingatkan waktu kapan saya kontrol ke dokter. Begitu juga tenaga medis pendamping saya dari Puskesmas. Beliau terus memantau perkembangan saya selama pengobatan hingga saya dinyatakan benar-benar negatif dari si virus yang sangat gampang menular itu,” paparnya.

Ini Baca Juga :  Tak Hanya Boneka Pocong, Sosok Hewan Hitam Ini Juga Terlihat Melintas Sebelum Kecelakaan di Tol Cisumdawu Sumedang

Setelah menjalani pengobatan selama 4 Bulan, lanjut Mr X, akhirnya hasil laboratorium saya dinyatakan negatif TB. Namun, sang pendamping dari Puskesmas mengingatkan bahwa tidak boleh berhenti meminum obat, hingga waktu 6 bulan pengobatan.

“Alhamdulillah setelah 4 bulan meminum obat dengan mendapatkan pendampingan, saya dinyatakan negatif TB. Tapi sang pendamping dari Puskesmas meminta saya tidak berhenti mengkonsumsi obat hingga 6 bulan. Dan tiba waktunya di bulan yang ke 6. Hasil laboratorium saya benar-benar dinyatakan negatif TB atau sehat. Serta diperbolehkan berhenti meminum obat,” ucapnya seraya bersyukur telah lepas dari virus TB.

SI BUNGSU TERTULAR

Mr X menuturkan pengalaman penyintas TB, dalam perjalanan pengobatan selama 6 bulan berjalan mulus hingga dirinya sembuh total. Namun, dibalik itu ada peristiwa yang membuat dirinya marah pada diri sendiri, yaitu anak perempuan yang paling bungsu tertular TB.

“Saya punya anak 3, dan selalu menjaga jarak agar mereka tidak tertular. Ya maklum anak-anak, walaupun saya sudah menjaga jarak agar tidak terlalu dekat, tapi tetap saja ada lengahnya. Dan mungkin karena saya juga yang tidak tahan menahan rindu terhadap anak, akhirnya berakibat fatal, hingga Si Bungsu pun tertular, saat saya sedang menjalani pengobatan di bulan ke 3.

Ini Baca Juga :  Diduga Ngamar dengan Selingkuhannya, Oknum Kades di Sumedang Digerebek Warga

Akhirnya, saya dan si bungsu pun menjalani pengobatan, berdua berjuang untuk sembuh dari TB. Dan Alhamdulillah, setelah saya dinyatakan negatif TB, paska menjalani pengobatan selama 6 bulan. Begitupun Si Bungsu juga dinyatakan negatif dari kuman Mycobacterium Tuberculosis itu.

“Si Bungsu pada bulan ke 3 pengobatan, dinyatakan negatif, tetapi tetap harus meminum obat hingga akhirnya benar-benar dinyatakan sembuh total di bulan ke 6,” ujarnya menandaskan.

PESAN Mr X

Seperti yang saya ceritakan diatas, bahwa virus TB ini sangat gampang sekali menular. Untuk itu, mulailah menerapkan pola hidup sehat dan selalu berhati-hati dengan orang atau teman dekat kita yang terindikasi TB.

Segera sarankan teman bila ada keluarga atau teman dekat terindikasi TB. Dan yang tidak kalah penting jangan kucilkan mereka, tapi tetap kita harus menerapkan hidup sehat.

Jangan mentang-mentang kita sangat dekat, baik dengan keluarga ataupun teman, sehingga tidak berhati-hati. Intinya, bila ada orang yang memiliki gejala segera sarankan. Dan jangan sekali-kali kita menggunakan benda seperti gelas, sendok ataupun piring dengan orang yang bergejala TB. Pasalnya, TB dapat menular dengan cepat melalui air liur ataupun droplet.

Kemudian bagi kalian yang divonis TB, diharapkan jangan putus asa, karena TB bisa disembuhkan. Caranya, hidup teratur dan disiplin. Dan tentunya dengan pendamping yang setia, dan selalu mengingatkan kita dalam menjalani pengobatan.