Antisipasi Bencana
Sementara untuk antisipasi bencana, Herman juga berharap supaya aplikasi ‘Sitabah’ yang isinya memuat informasi terkait bencana bisa lebih ‘update’.
“Maka dari itu, lakukan perbaikan dan inovasi agar aplikasi ‘Sitabah’ bisa dikembangkan sehingga dapat memudahkan pasukan BPBD untuk bekerja secara efektif,” ujarnya.
Sementara itu, Kapala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumedang Atang Sutarno menyebutkan bila penyelenggaraan rehabilitasi dan rekonstruksi merupakan upaya yang dilakukan dalam rangka penanggulangan bencana pada tahap pasca bencana.
“Pengkajian kebutuhan pasca bencana (Jitu Pasna) merupakan suatu rangkaian kegiatan pengkajian dan penilaian akibat, analisis dampak dan perkiraan kebutuhan,” tuturnya.
Semua hal itu, kata Atang, menjadi dasar bagi penyusunan rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi.
“Dengan dilaksanakan kegiatan ini, saya berharap BPBD Sumedang semakin ahli dalam memiliki kemampuan untuk melakukan pengkajian kebutuhan. Khususnya pasca bencana di Kabupaten Sumedang,” tandasnya.
Adapun pelaksanaan Bimbingan Teknis Perhitungan Pengkajian Pasca Bencana yang diselenggarakan BPBD Kabupaten Sumedang sendiri dilaksanakan selama dua hari. Dimulai pada hari Rabu 9 Agustus dan Kamis 10 Agustus 2023.
Bimtek ini juga diikuti oleh seluruh OPD terkait seperti, Dinas Sosial, Dinas PUTR, Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dan Relawan Bencana.