Asal‑Usul Sumedang Larang: Dari Tembong Agung ke Kerajaan Berdaulat Jawa Barat

Sejarah Sumedang
Gambar : Foto Sampul Buku Penelusuran Arsip Sejarah pemerintah Sumedang, Masa Pemerintahan Belanda Tahun 1800 - 1942

Latar belakang lainnya yang mendorong Sumedang menempatkan diri dibawah pretensi atau proteksi Mataram yaitu Hanya Kerajaan atau Kesultanan Mataram dibawah kepemimpinan SULTAN AGUNG yang dianggap dapat mengimbangi kekuatan Banten.

Kemudian RATU HARISBAYA merupakan kerabat Raja/Sultan Mataram, sehingga yang berangkat ke Mataram adalah putranya sendiri (RADEN SURIADIWANGSA/ RANGGA GEMPOL I) Seperti halnya Sumedang Larang, Kerajaan/Kesultanan Mataram memilik pendahulu yang sama yaitu Kerajaan Galuh, sehingga masih memiliki kekerabatan.

Juga Rasa sakit hati terhadap Banten yang telah menghancurkan Pakuan Pajajaran dibarengi pula rasa takut menghadapi kemungkinan ekspansi Kesultanan Banten dalam rangka menguasai wilayah bekas Pakuan Pajajaran.

Serta akibat peristiwa HARISBAYA hubungan Sumedang Larang dengan Cirebon menjadi kurang harmonis, timbul pula kekhawatiran terhadap ekspansi Cirebon.

Sementara itu juga sedang terjadi perang dingin antara Kesultanan Banten dengan Kesultanan Cirebon sementara Sumedang Larang terjepit diantara dua kekuasaan tadi sehingga mengambil jalan keluar dengan mengabdikan diri ke Mataram, yang memiliki kekuatan melebilhi kedua Kesultanan tadi.

Catatan: Kerajaan atau Kesultanan Banten, Cirebon dan Mataram sangat kuat pada masa itu, karena mereka memiliki pantai-pelabuhan tempat berbagai kegiatan bukan hanya perdagangan tetapi juga masuknya persenjataan modern ukuran masa itu, Sumedang baru pertama kali memiliki meriam dan senjata api sekitar 30 tahun kemudian pada periode pemerintahan Pangeran Rangga Gempol lll (Pangeran Panembahan) itupun dalam jumlah sedikit yang diperoleh dari permberian Belanda. ( Sejarah Sumedang Bersambung ke )

Sumber : Buku Penelusuran Arsip Sejarah pemerintah Sumedang, Masa Pemerintahan Belanda Tahun 1800 – 1942 Kantor Arsip Daerah Kab. Sumedang Tahun 2021

Ini Baca Juga :  Ini Cara Mengangkat Batu Dakon, Bekas Duduk Embah Jaya Perkasa di Puncak Gunung Rengganis Sumedang