INISUMEDANG.COM – Ulama ahli hadist yang menjadi kebanggaan umat muslim salah satunya yakni Imam Ibnu Majah. Sebagian umat muslim mungkin bertanya-tanya, siapakah Beliau tersebut?
Ustadz Mohamad Solihin Maliki SH dari Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang dalam salah satu ceramahnya menjelaskan secara ringkas terkait imam Ibnu Majah.
Menurutnya, Beliau adalah nama nenek-moyang yang berasal dari kota Qazwin, salah satu kota di Iran. Nama lengkap Imam Hadits yang terkenal dengan sebutan neneknya ini, ialah: Abu ‘Abdillah bin Yazid Ibnu Majah. Beliau dilahirkan di Qazwin pada tahun 207 H (824 M).
“Sebagaimana halnya para Muhadditsin dalam mencari Hadits hadits memerlukan perantauan-ilmiyah, maka beliaupun berkeliling di beberapa negeri, untuk menemui dan berguru Hadits kepada para ‘Ulama Hadits,”tuturnya Sabtu 12 Maret 2022
Ia mengatakan, Imam Ibnu Majah mempunyai banyak guru dan banyak murid, hadist-hadistnya banyak diriwayatkan orang-orang.
“Guru-guru dan murid-muridnya dari terat perantauannya itu, beliau bertemu dengan murid murid Imam Malik dan Al-Laits, dan dari beliau-beliau inilah beliau banyak memperoleh Hadits-hadits. Hadits-hadits beliau banyak diriwayatkan oleh orang-orang banyak,” imbunya
Ustadz Mohamad Maliki menjelaskan, karya-karya Beliau cukup banyak diantaranya kitab Sunan Ibnu Majah
“Karya-karyanya beliau menyusun Kitab Sunan yang kemudian terkenal dengan nama Sunan Ibnu Majah, Sunan ini merupakan salah satu sunan yang empat. Dalam Sunan ini banyak terdapat Hadits Dla’if, bahkan tidak sedikit Hadits yang Munkar. Al-Hafidh Al-Muzy berpendapat, bahwa Hadits-hadits Gharib yang terdapat dalam Sunan ini, kebanyakan adalah Dla’if. Karena itulah para Ulama mutaqaddimin memandang, bahwa kitab Muawatha Imam Malik menduduki pokok kelima, bukan sunan Ibnu Majah ini,” tuturnya
Lebih jauh ia mengatakan, Beliau wafat pada dalam usia 63 tahun.
“Menurut keterangan beliau wafat pada hari Selasa, bulan Ramadlan, tahun 273 H (887 M) atau Lahir 207 H – wafat 273 H atau 824 M-887 M. Wallohu a’lam bishawab washawab. Alhamdulillahi Rabbil-‘alamin Semoga Allah selalu membimbing kita bersama, Amin.” pungkasnya